Berita Nasional
Jokowi: Kita Punya Peluang Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi, tapi . . .
Jokowi: Kita Punya Peluang Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi, tapi . . . memang tak mudah, kita harus smart shortcut, out of the box
"Kita punya peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi. Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru yang smart shortcut, yang out of the box." ~ Presiden Jokowi
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Indonesia punya garis pantai yang panjang, perairan yang luas dan tanah yang subur.
Indonesia dalam pandangan Presiden Jokowi punya peluang menjadi negara berpenghasilan tinggi, tapi untuk mencapai hal itu memang tak mudah.
Karena itu, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo bersyukur atas kenaikan peringkat Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas.
Dengan capaian tersebut, Presiden Jokowi semakin optimistis Indonesia bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi.
• Jokowi Marah, Semprot Menteri dalam Rapat Kabinet: Saya Jengkel, Krisis tapi Dianggap Biasa
• Rekrutmen Calon Perwira Penerbang TNI Dinas Pendek, Simak Kebutuhan dan Info Lengkapnya Berikut Ini
• Entah Bagaimana Meski Sehat Suroto Tiduran hingga 10 Tahun, Tak Mau Bangun Sejak Erupsi Merapi 2010
• Nenek 74 Tahun Gasak Rp250 Juta, Modus Janjikan Korban Lolos Tes CPNS, Isi Hari Tua di Penjara
"Kita punya peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi," kata Jokowi saat membuka konferensi virtual Forum Rektor Indonesia yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (4/7/2020).
Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa menjadi negara berpenghasilan tinggi bukan lah hal yang mudah.
Banyak negara yang selama berpuluh tahun hanya berhenti pada pendapatan menengah.
"Artinya mereka terjebak dalam middle income trap. Itulah yang tidak kita inginkan," kata Jokowi.
Kepala Negara menegaskan, untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi butuh sejumlah prasyarat.
Misalnya kebutuhan akan infrasturktur yang kini terus digenjot pemerintah. Lalu kebutuhan sumber daya manusia yang unggul.
"Di sini lah posisi strategisnya pendidikan tinggi yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif, yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia," kata Jokowi.
Untuk mencetak generasi unggul, Jokowi meminta perguruan tinggi untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman.
Ia pun meminta perguruan tinggi tidak disibukkan dengan hal-hal yang bersifat administratif.
"Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru yang smart shortcut, yang out of the box," kata Jokowi. (*)