Berita Kriminal

Adik Begal Kakak Angkat, Korban Ditusuk hingga Tewas, Motor Rp1,5 Juta Dijual untuk Beli Sabu

Adik Begal Kakak Angkat, Korban Ditusuk hingga Tewas, Motor Rp1,5 Juta Dijual untuk Beli Sabu

TRIBUNJOGJA.com/Suluh Pamungkas
Ilustrasi mayat korban perampokan. Gara-gara tak kuat menahan hasrat untuk nyabu, seorang remaja di Palembang membegal kakak angkatnya. Korban ditusuk hingga akhirnya tewas. 

Setelah itu, kata MR, Rohmadon langsung kabur.

Sementara ia sempat membawa kakak angkatnya tersebut ke rumah sakit tapi ditolak pihak rumah sakit.

"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit."

"Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan setelah itu saya tidak tahu lagi," jelasnya.

Kemudian oleh MR, sepeda motor milik korban dijualnya di kawasan Tangga Buntung, Palembang dengan harga Rp1,5 juta.

Uang penjualan itu diberikan kepada Rohmadon sebesar Rp500.000.

"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp500.000 saya kasih ke Rohmadon," ungkapnya.

Sementara itu, Rohmadon mengatakan, tidak ada niat untuk membunuh korban.

Namun, karena korban melawan ia terpaksa membunuhnya.

Kata Romadhon, ide pembegalan itu ia rencanakan setelah mendapatkan informasi dari MR.

Sambungnya, aksi tersebut terpaksa ia lakukan karena terlilit utang Rp800.000 kepada koperasi.

"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya."

"Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa, "ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, kedua pelaku ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga korban.

Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil menangkap kedua pelaku di kediamannya masing-masing.

Kata Suryadi, setelah melakukan aksinya, pelaku inisial MR sempat membawa korban ke rumah sakit.

"Lalu diantar pulang ke rumah, karena dari rumah sakit menolak. Korban baru diketahui sekarat saat keluarganya keluar."

"Saat dibawa ke rumah sakit lagi meninggal," ungkap Suryadi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved