Berita Teknologi
Pemuda Kober Ciptakan Mobil Listrik, Proposal Sempat Dicuekin Pemkab Banyumas, Begini Kisahnya
Tidak sedikit orang sekitar menganggap pembuatan mobil listrik yang dilakukan di halaman rumah Gang Cempaka Purwokerto itu hanya mimpi belaka.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Beberapa pemuda di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas akhir-akhir ini sedang sibuk.
Mereka tengah mengembangkan sebuah mobil listrik yang diberi nama AHC 01.
Dari usaha keras mereka, ternyata ada cerita menarik dimana sempat diremehkan.
• 21 Juni Gerhana Matahari Sebagian, Ini Wilayah di Jawa Tengah yang Bisa Melihatnya
• Kisah Pasutri Pasien Covid-19 di Banjarnegara, NT Ngotot Minta Diisolasi Lagi Demi Temani Istri
• Empat Hari Hilang di Pantai Pasir Kebumen, Pemancing Asal Magelang Ditemukan di Perairan Cilacap
• Janji Bupati Banyumas Kepada Pasien Sembuh Covid-19: Bantu Latih Keterampilan dan Modal Usaha
Tidak sedikit orang sekitar menganggap pembuatan mobil listrik yang dilakukan di halaman rumah dalam Gang Cempaka itu hanya mimpi belaka.
Inisiator pembuatan mobil listrik AHC 01, Johanes berkata, pada awal pembuatan sempat mendapat banyak pertanyaan dengan nada setengah mengejek.
"Seperti 'rancangan apa ini? Apa bisa?'."
"Pas awal-awal bikin sempat juga ada yang bilang 'mau bikin helikopter? memangnya bisa'," tutur Om Jo, sapaan Johanes seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Namun, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak pernah dihiraukan.
Om Jo bersama tiga orang lainnya akhirnya dapat mewujudkan mobil listrik tersebut dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Ide awal pembuatan mobil listrik tersebut sebenarnya telah tercetus sejak 2018.
Tetapi baru dapat dimulai pada Agustus 2019.
"Sempat mengajukan proposal penelitian mobil listrik ini ke Pemkab Banyumas."
"Tetapi waktu itu alasannya belum ada anggaran dan tidak ada tenaga," kata Om Jo.
Akhirnya Om Jo memutar otak untuk mengumpulkan uang demi merealisasikan idenya.
"Sempat diam satu tahun sambil ngumpulin dana, akhirnya pengembangan baru bisa dimulai Agustus 2019," tutur Om Jo.
Namun kondisi tersebut kini berbalik 180 derajat.
Om Jo bangga karyanya diapresiasi Bupati Banyumas, Achmad Husein.
"Tim dari Bappedalitbang Kabupaten Banyumas juga ke sini bersama kepala dinasnya," ujar Om Jo.
Tak berhenti di situ, karyanya juga mendapat respon positif dari pejabat daerah kabupaten tetangga dan anggota DPR RI.
Om Jo berharap, nantinya mobil listrik karya pemuda di Banyumas dapat diproduksi secara massal dan menjadi pilihan kendaraan ramah lingkungan.
Salah seorang tim pembuat AHC 01, Yanuardi Dwi Saputro berucap, harus bekerja keras untuk merealisasikan proyek tersebut.
"Siang malam kerja menyelesaikan ini. Pernah waktu itu lembur sampai pukul 04.00."
"Pukul 07.00 mulai lagi, tidur hanya dua tiga jam."
"Untung anggota tim ini solid," kata Yanuardi.

Bisa Melaju 80 Km/Jam
Prototipe mobil listrik yang diberi nama AHC 01 ini telah memasuki tahap uji coba dengan menempuh jarak sekira 70 kilometer.
Mobil itu diklaim dapat melaju hingga 80 kilometer per jam.
Mobil tersebut juga telah dicoba secara langsung oleh Bupati Banyumas Achmad Husein di jalan sekitar Alun-alun Purwokerto pada Selasa (15/6/2020).
Inisiator pembuat mobil listrik AHC 01, Johanes termotivasi untuk mengembangkan mobil listrik setelah keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019.
Dimana isinya tentang Percepatan Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
"Intinya saya ingin membantu pemuda di sini agar mereka bisa mandiri."
"Pembuatan mobil listrik ini melibatkan empat orang," kata Om Jo, sapaannya, saat ditemui di rumahnya sekaligus workshop, Rabu (17/6/2020).
Sejak Agustus 2019, Om Jo bersama tiga rekannya melakukan riset dan pembuatan mobil listrik di teras rumahnya.
• Dua Kebijakan Bakal Diterapkan di Banyumas, SOP Bikin Hajatan Hingga Perlonggar Sistem Satu Arah
• Warga Semarang Bisa Cek Terima Bansos Tidaknya Melalui Ini
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
Om Jo menjelaskan, mobil listrik tersebut menggunakan enam aki kering, masing-masing bertegangan 12 volt.
"Sistemnya sederhana sekali, intinya listrik dari aki diubah dan dikontrol dengan kontroler yang sudah di-custom."
"Alatnya banyak, di Purwokerto juga ada, kemudian menggerakkan motor," ujar Om Jo.
Menurut Om Jo, mobil tersebut dapat menempuh jarak antara 110 hingga 120 kilometer dengan kecepatan standar.
Adapun untuk mengisi daya hingga penuh memerlukan waktu sekira enam jam.
Mobil berkapasitas dua orang ini dilengkapi dengan dua percepatan dan satu gigi mundur.
Secara keseluruhan, mobil tersebut memiliki bobot sekira 300 kilogram.
Lantas berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat mobil listrik tersebut.
"Mungkin sudah habis hampir Rp 100 juta, karena trial and error."
"Kalau sekarang untuk biaya produksi mungkin hingga Rp 40 juta," kata Om Jo.
Om Jo berkata, mempelajari cara kerja mobil listrik secara otodidak.
Pasalnya, Om Jo bersama ketiga rekannya tidak ada yang memiliki latar belakang di bidang otomotif.
Hal senada disampaikan Andri Wijanarko.
Dia mulai aktif terlibat dalam pembuatan mobil listrik sejak beberapa bulan terakhir setelah usahanya gulung tikar akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Usaha tutup, terus Om Jo ngajak gabung ke sini."
"Saya tadinya tidak tahu apa-apa tentang otomotif, begitu gabung di tim ini jadi tahu," ujar Andri.
Semangat mereka pun membuahkan hasil.
Kini mereka tengah menyelesaikan karya kedua.
Mobil listrik kedua itu merupakan pesanan dari seseorang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pembuat Mobil Listrik AHC 01, Sempat Diremehkan Orang dan Dicuekin Pemkab"
• Rumah Pak Bawor Jadi Wisata Dadakan, Heboh Viral Babi Hutan Aneh di Jatilawang Banyumas
• Gubernur Sebut Kota Semarang Masih Berzona Merah, Hendi: Apa Benar Cuma Tiga Daerah di Jateng?
• Zona Risiko Rendah Covid-19, Dinkes Jateng Restui Banyumas Terapkan New Normal
• KA Kamandaka Kembali Layani Penumpang Mulai 19 Juni, Relasi Purwokerto-Semarang, Berikut Jadwalnya