Berita Banyumas
Zona Risiko Rendah Covid-19, Dinkes Jateng Restui Banyumas Terapkan New Normal
Kabupaten Banyumas menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang siap menerapkan new normal secara bertahap.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Kabupaten Banyumas mendapat lampu hijau dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah karena berstatus zona risiko rendah Covid-19.
Kabupaten Banyumas menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang siap menerapkan new normal secara bertahap.
"Banyumas sudah masuk zona risiko rendah dan layak menerapkan new normal secara bertahap," ujar Bupati Banyumas, Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com, Senin (15/6/2020).
• Hasil Swab, Dua Warga Kebasen Banyumas Positif Corona, Anak dan Cucu Pasien Sebelumnya
• Penderita Tumor itu Kini Miliki KTP Banjarnegara, Prihatini Sempat Terkatung-katung di Lampung
• Kritikan Ganjar Terbukti, Empat Hari Zero Covid-19, Kasus Positif Corona Muncul Lagi di Kebumen
• Penumpang KA Lokal Tak Perlu Bawa Surat Sehat Covid-19, Misal di Stasiun Tegal untuk KA Kaligung
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan pasien yang sudah sembuh dari Covid-19, di halaman depan Pendopo Sipanji Pemkab Banyumas, Senin (15/6/2020).
Husein mengatakan, perubahan status Banyumas dari zona risiko tinggi menjadi zona risiko rendah berkat upaya kerja keras tim Gugus Tugas Covid-19.
Sekaligus berkat pula kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Jawa Tengah ada dua yang masuk zona risiko rendah, yakni Kabupaten Banyumas dan Wonosobo."
"Sama sama pernah zona risiko tinggi, kini sudah berubah."
"Tentu karena perjuangan dan ikhtiar semua pihak," imbuhnya.
Bupati menyampaikan jika kondisi seperti ini harus dipertahankan.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto menerangkan, indikator penilaian dari Dinkes Jateng itu yaitu berdasarkan penurunan jumlah kasus positif.
Termasuk di dalamnya penurunan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Selain itu adanya penurunan jumlah kasus positif yang meninggal, penurunan kasus ODP dan PDP yang meninggal.
Serta penurunan kasus pasien ODP dan PDP yang dirawat di rumah sakit, selama dua minggu terakhir.
"Jadi harus ada tren positif penurunan kasus."