Teror Virus Corona
Banjarnegara Enggan Buru-buru Terapkan New Normal, Budhi: Tunggu Semua Pasien Sembuh
Banjarnegara Enggan Buru-buru Terapkan New Normal, Bupati Budhi Sarwono: Tunggu Semua Pasien Sembuh
Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
"Jika belum ada data dari laboratorium bahwa semua pasien sudah sembuh kita belum berani melangkah maju ke new normal, ini demi keselamatan rakyat.”
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tak mau terburu-buru menerapkan kenormalan baru atau new normal.
Meski angka kesembuhan cukup tinggi, yakni 30 pasien yang telah dipulangkan, pihaknya belum siap memulai 'new normal', hingga menunggu semua pasien sembuh.
Di Banjarnegara, kata Bupati, sampai hari ini masih terdapat 10 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam perawatan.
Selain itu, terdapat 15 pasien reaktif yang masih dikarantina dan sedang menunggu hasil swab.
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Kisah Pilu Warga Banjarnegara Penderita Tumor Perut, Frustasi Tak Segera Ditangani karena Pandemi
• PAUD Harus Menunggu 5 Bulan Lagi, Begini Ketentuan Mendikbud untuk Membuka Kembali Sekolah
Saat ini Banjarnegara, menurutnya, baru persiapan untuk menuju new normal.
"Jika belum ada data dari laboratorium bahwa semua pasien sudah sembuh kita belum berani melangkah maju ke new normal, ini demi keselamatan rakyat,” kata Bupati di sela-sela peninjauan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II di Kelurahan Argasoka, Selasa (16/6).
Karena masih dalam masa pandemi, pihaknya pun masih aktif menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Budhi mengimbau masyarakat penerima BST untuk lebih bijak membelanjakan uang yang diterima.
BST dari APBD Banjarnegara ini diterima utuh oleh penerima, yakni Rp 600 ribu setiap Kepala Keluarga (KK).
"Pergunakan sebaik-baiknya dan sehemat mungkin. Jangan untuk foya-foya, dan bila ke pasar atau toko perhatikan protokol kesehatan," katanya.
3 daerah di Jateng zona merah
Sebelumnya diberitakan, di Jawa Tengah saat ini masih menyisakan tiga daerah berstatus zona merah penyebaran kasus virus corona (Covid-19).
Ketiga daerah itu yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Magelang.
Sebelumnya, Kota Surakarta dan Kabupaten Wonosobo masuk dalam 'red zone' ini lantaran kasus virus corona terdapat peningkatan setiap hari serta ada transmisi atau penularan lokal.