Berita Banyumas

Penonton Celeng Aneh di Banyumas Dibubarkan Gugus Tugas Covid-19, Nekat Berkerumun Tak Bermasker

Penonton Celeng Aneh di Banyumas Dibubarkan Gugus Tugas Covid-19, Nekat Berkerumun Tak Bermasker

TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati
Keluarga pemilik babi hutan dengan kelainan fisik, saat memegang babi miliknya, Senin (15/6/2020). Celeng yang suka makan nasi hangat, roti dan suka minum kopi ini menjadi tontonan warga Jatilawang, Banyumas. Juga menjadi perbincangan hangat warganet, yang beberapa di antaranya menyebut bahwa itu merupakan celeng jadi-jadian. 

"Acara hajatan saja sering kita ingatkan apalagi ada ramai seperti ini dan kami mengimbau kepada pemilik babi hutan dan pihak desa. Sementara kita imbauan dulu, arahannya larangan untuk kumpul-kumpul. Meski memang keberadaan celeng aneh tersebut memancing rasa penasaran warga."

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Jatilawang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah Tukiran alias Bawor (55) pemilik babi hutan atau celeng dengan kelainan fisik di Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, pada Senin (15/6/2020).

Hal itu karena banyak masyarakat yang berkerumun dan berbondong-bondong melihat keberadaan babi hutan dengan kelainan genetik tersebut.

Tak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan celeng aneh tersebut, nekat mengabaikan protokol kesehatan, dengan berkerumun tak menjaga jarak, juga tak bermasker.

Gugus Tugas tak segan membubarkan kerumunan masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Celeng Aneh Milik Warga Banyumas Viral, Suka Makan Nasi Hangat Roti dan Kopi, Kaki Berjari Panjang

KSAU Ungkap Detik-detik Jatuhnya Jet Tempur AU di Riau, Pilot Laporkan Pesawat Kehilangan Tenaga

Saat Tidur Pulas, Bintara Tinggi Polresta Palembang Ditusuk Teman Sendiri, Ada 9 Lubang di Tubuhnya

Forkompincam Jatilawang yang terdiri dari Polsek, Koramil dan Gugus Tugas Covid-19 memantau adanya keramaian tersebut.

Adanya babi hutan aneh itu memang memancing rasa penasaran banyak orang.

Karena situasi pandemi Covid-19, petugas Satgas Covid-19 Kecamatan Jatilawang datang langsung ke lokasi dan memberitahu pemilik babi agar dapat mengatur jarak aman.

Hal itu disampaikan, Kordinator lapangan Satgas Covid-19 tingkat kecamatan Jatilawang, Wahyu Widodo yang mengatakan jika supaya mengindari kerumunan dan kumpul-kumpul masyarakat dalam situasi dan kondisi apapun.

"Acara hajatan saja sering kita ingatkan apalagi ada ramai seperti ini dan kami mengimbau kepada pemilik babi hutan dan pihak desa," katanya kepada TribunBanyumas.com, Senin (15/6/2020).

Pihaknya menambahkan jika pemilik babi hutan dan desa paling tidak membuat papan petunjuk untuk bisa mengatur masyarakat.

Kemudian kedua mesti ada petugas yang menjaga, termasuk jaga jarak antara masyarakat dan babi hutannya.

"Sementara kita imbauan dulu, arahannya larangan untuk kumpul-kumpul."

"Kalau ini kan milik pribadi kalau harus melarang sepertinya belum, tetapi aturan Covid-19 mesti dipatuhi," tandasnya. 

Pihaknya menambahkan bahwa operasi masker sudah dilakukan secara rutin, dan tidak memperbolehkan pengunjung melihat babi jika tidak menggunakan masker dan jaga jarak.

Paling tidak masyarakat mesti bisa menjaga karena tidak tahu dalam kondisi seperti ini siapa yang sudah terpapar virus.

"Saya sampaikan kepada pemilik supaya membuat jarak aman minimal satu meter."

"Selain itu supaya membuat pagar dan dibuat antrean agar tidak ada kerumunan seperti ini," tandasnya.

Celeng aneh suka makan nasi hangat, roti dan kopi

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas dihebohkan dengan keberadaan seekor babi hutan atau celeng yang memiliki keanehan secara fisik.

Tak hanya secara fisik, sifat celeng tersebut juga aneh. Binatang itu hanya mau makan makanan yang sudah matang.

Bahkan, suka makan nasih hangat, roti dan juga minum kopi.

Kontan, celeng yang punya ciri fisik dan perangai yang aneh itu menjadi tontonan warga dan juga pergunjingan warganet.

Tak sedikit warganet yang menyebut bahwa babi hutan aneh itu merupakan celeng jadi-jadian.

Pengamatan TribunBanyumas.com, babi hutan yang biasa warga menyebutnya sebagai celeng itu terlihat tidak biasa karena kaki-kakinya yang tampak mirip seperti jari-jari. 

Celeng tersebut adalah milik Tukiran atau Bawor (55), warga RT 8 RW 3 Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.

Bawor mendapatkan celeng tersebut sekitar tiga bulan yang lalu sewaktu berburu di daerah Karangnini, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Bukan hanya dari segi fisik yang tampak aneh, tetapi kebiasaan makannya juga dikatakannya berbeda dibanding dengan babi pada umumnya.

Babi hutan itu hanya mau makan makanan yang matang saja.

"Saya kasih pepaya mentah dan singkong mentah tidak mau, tetapi begitu dikasih nasi hangat, roti, sampai rica-rica daging celeng, sampai minum kopi dia mau. Sukanya makanan dan minuman matang," ujar Bawor kepada TribunBanyumas.com, Senin (15/6/2020).

Selama berburu celeng 10 tahun, baru kali ini Bawor mendapatkan jenis babi seperti itu.

Jari atau kuku-kukunya tampak panjang-panjang masing-masing ada empat, dengan bobot sekitar 12 kilogram.

Bawor mengaku sudah biasa memburu babi ke hutan ke beberapa wilayah seperti di Pangandaran, Ciamis, Lumbir, Ajibarang hingga Bumiayu.

Bawor memburu babi dibawa pulang untuk konsumsi sendiri.

Bukan hanya babi hutan, Bawor sendiri juga memiliki hewan lain, seperti beberapa ekor anjing, dan babi kecil lainnya.

Babhinkamtibmas, Desa Pekuncen, Aipda Eko Suroso mengatakan jika banyak warga desa yang penasaran dengan keberadaan babi celeng aneh tersebut.

Heboh Babi Hutan Aneh Milik Pak Bawor di Jatilawang Banyumas, Ini Penjelasan BKSDA

Kesaksian Warga: Pesawat Tempur AU Jatuh Timpa Rumah Warga, Pilot Melayang, Selamat dari Ledakan

Update Informasi Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri dan Pensiunan, Berapa Besarannya dan Kapan Cair?

Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?

"Sudah sekitar satu minggu ini ramai dikunjungi warga yang penasaran.

Tapi saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak berbondong-bondong dan berkerumun karena itu hanya babi biasa yang mempunyai kelainan genetik," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Pekuncen, Karso menegaskan supaya masyarakat jangan terlalu heboh dengan kejadian tersebut.

"Kita masih ada aturan Covid-19, tapi memang banyak yang datang."

"Tetapi menurut saya itu ada kelainan secara fisik."

"Saya memandang orang saja bisa ada yang cacat dan wajar jika ada babi yang juga catat dan itu bukan jadi-jadian," katanya.  (TribunBanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved