Berita Kriminal
Guru SMP Nyambi Jadi Fotografer untuk Perdaya Gadis-gadis Remaja, 3 Dicabuli, 25 Difoto Bugil
Oknum guru SMP Negeri di Bojonegoro Jawa Timur diringkus polisi setelah nyambi sebagai fotografer.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BOJONEGORO - Oknum guru SMP Negeri di Bojonegoro Jawa Timur diringkus polisi setelah nyambi sebagai fotografer.
Melalui pekerjaan sambilan itu ia berhasil mencabuli gadis-gadis belia hingga menjual puluhan foto bugil dari para korbannya.
Tercatat ada tiga gadis yang dia cabuli, dan 25 gadis yang foto bugilnya dijual ke majalah dewasa.
Di antara para korban bahkan ada yang masih di bawah umur.
• Mobil Masuk Jurang, Jasadnya Baru Ditemukan 3 Bulan Kemudian Usai Terjadi Laka di Titik yang Sama
• Juve Lolos Final Coppa Italia Meski Imbangi Milan dan Ronaldo Gagal Penalti, Begini Pembelaan Sarri
• Rektor Unair Sebut Tim Penelitinya Temukan Kombinasi Obat Virus Corona
• Jadwal Acara TV Hari Ini Sabtu 13 Juni 2020 di Trans TV, GTV, RCTI, Trans 7 Ada Film Anaconda 3
Muhamad Hadi, salah satu guru SMP di Bojonegoro, diamankan polisi setelah menjual foto-foto tanpa busana 25 gadis belia seharga Rp 100.000 per lembar.
Selain sebagai guru, Hadi menyambi menjadi fotografer.
Dilansir dari Surya.co.id, foto tanpa busana tersebut dijual ke majalah pria dewasa.
Korban rata-rata berusia 15 tahun, 17 tahun, 18 tahun, dan beberapa berusia di atas 20 tahun.
Mereka tak hanya berasal dari Bojonegoro, tetapi ada yang berasal dari Tuban hingga Kota Surabaya.
Dari 25 korban, polisi sudah berhasil mengidentifikasi 18 orang.
Tak hanya membuat foto bugil.
Oknum guru SMP tersebut juga menyetubuhi tiga korban.
"Yang saya setubuhi ada tiga orang," kata oknum guru ekstrakurikuler musik di sebuah SMP negeri Bojonegoro, Jumat (16/6/2020).
Hadi mengaku sudah melakoni pekerjaan itu sejak tahun 2018.
Kepada sejumlah korbannya, Hadi juga memberikan tip antara Rp 250.000 hingga Rp 500.000.
Kapolres Bojonegoro AKBP M Budi Hendrawan mengatakan, pelaku mengenal puluhan korban dari perkenalan di akun media sosial Facebook.
Setelah kenal, Hadi menawari korban yang masih belia difoto untuk Instagram.
"Awalnya foto normal," kata Budi.
Setelah itu Hadi membuat kontrak dengan korban.
Salah satu isinya adalah jika hasil foto jelek, maka mereka dikenai ancaman ganti rugi yang nilainya puluhan juta rupiah.
Hadi pun memotret korban dan diklaim bahwa hasilnya tidak memuaskan.
Korban pun diperas untuk membayar denda sebesar Rp 60 juta.
Karena korban tak kuasa membayar denda, Hadi menawarkan opsi lainnya.
Salah satunya adalah menjadi pacarnya, kemudian dipaksa foto bugil dan ditelanjangi.
"Ada ancamannya, makanya ada yang mau foto bugil. Bahkan ada anak di bawah umur yang disetubuhi," ujar Kapolres saat mengungkap kasus, Jumat (12/6/2020).
• Ini Hukuman untuk Warga yang Tak Memakai Masker saat Masa Transisi di Gresik
• Tak Ingin Keihlangan Penerus Xavi dan Busquets, Barcelona Berikan Riqui Puig Kontrak Baru
• Seperti Indonesia, Negara-negara Ini Juga Batalkan Pelaksanaan Ibadah Haji 2020
• Menko Polhukam Mahfud MD: Pancasila Tak akan Memberikan Ruang untuk Komunimse
Pemotretan dilakukan di luar dan dalam ruangan, sesuai dengan selera tersangka.
"Sudah kita tahan, kita jerat UU perlindungan anak ancaman penjara 15 tahun," kata dia.
Kasus tersebut terungkap setelah orangtua salah satu korban yang masih di bawah umur melapor ke polisi bahwa Hadi telah menyetubuhi anak gadisnya.
Sementara itu, pelaku tidak membantah atas perjanjian yang dilakukan terhadap korbannya, hingga berujung persetubuhan terhadap para korban.
" Foto ada yang saya lakukan di tempat terbuka dan tertutup, memang ada perjanjian," ungkapnya menunduk. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyambi Fotografer, Guru SMP Potret 25 Gadis Tanpa Busana, Foto Dijual Rp 100.000 Per Lembar",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/guru-smp-nyambi-jadi-fotografer-potreti-25-gadis-bugil.jpg)