Berita Kesehatan
Tiga Kecamatan Kasus Tertinggi DBD di Banyumas, Dinkes: Total 209 Kasus Hingga Awal Juni
Kasus kenaikan angka DBD pada 2020 ini sempat mengalami kenaikan tertinggi pada Februari dan Maret 2020 di Kabupaten Banyumas.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas mengalami peningkatan yang cukup tinggi hingga Juni 2020.
Ada 209 kasus DBD hingga Juni 2020 dengan total kematian ada 6 orang.
Data tersebut naik dari tahun sebelumnya pada 2019 dimana kala itu ada 202 kasus hingga akhir tahun.
• Hari Ketiga Masih Nihil, Pencarian Pemuda Warga Kawunganten, Tenggelam di Nusakambangan Cilacap
• Aksi Dedi Mulyadi Jadi Viral, Mentan Lagi Berpidato, Suguhan Tamu Diambil, Diberikan Kepada Petani
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• ASN Pemkab Banyumas Wajib Bersepeda Saat Ngantor, Achmad Husein: Mungkin Seminggu Dua Kali
Kasus kenaikan angka DBD pada 2020 ini sempat mengalami kenaikan tertinggi pada Februari dan Maret 2020.
Kenaikan angka DBD di Banyumas dipengaruhi adanya perubahan cuaca yang memang saat ini tidak menentu.
Cuaca yang terkadang panas dan terkadang hujan memudahkan bagi nyamuk untuk tumbuh serta berkembang biak.
Menurut Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Banyumas, Dwi Mulyanto mengatakan, ada beberapa faktor meningkatnya angka DBD.
Satu di antaranya karena masih banyak warga yang melakukan pola gaya hidup menyimpan air di tandon.
Namun selama masyarakat menjaga kebersihan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin, hal itu tidak menjadi masalah.
Daerah-daerah di Banyumas yang memiliki kasus DBD tertinggi seperti di Kecamatan Wangon, Jatilawang, dan Purwokerto Timur.
Pencegahan paling efektif dalam memberantas DBD adalah dengan cara PSN.
PSN yang baik adalah yang dilakukan setiap minggu sekali.
"PSN itu semestinya seminggu sekali karena pola nyamuk menetas adalah 7-14 hari."
"Sehingga harus dilakukan tiap seminggu sekali," katanya kepada TribunBanyumas.com, Senin (8/6/2020).
Pihaknya mengakui jika PSN pada dua bulan terakhir ini tidak berjalan maksimal di masyarakat.
Hal itu karena masyarakat dan petugas terfokus pada Covid-19.
Langkah lain yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk mencegah dan memberantas DBD adalah dengan cara fogging.
Dinkes Kabupaten Banyumas juga sudah menjadwal sekira 58 lokasi yang akan melaksanakan fogging.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar benar-benar menjaga kebersihan terutama tempat-tempat yang menimbulkan sarang nyamuk.
Contohnya adalah seperti di tempat ban-ban bekas, botol air mineral, dan sebagaimana.
"Sekalian imbauan kepada tukang tambal ban agar jangan menaruh ban sembarangan dan yang mudah terkena air."
"Itu karena sangat berpotensi menjadi tempat pertumbuhan nyamuk DBD," pungkasnya. (Permata Putra Sejati)
• Masih Saja Ada Warga Tak Gunakan Masker di Banyumas, Jalani Sidang Tipiring, Didenda Rp 15 Ribu
• Pemuda Warga Kawunganten Hilang Tenggelam di Perairan Nusakambangan Cilacap
• ASN Pemkab Purbalingga Reaktif Corona, Begini Ceritanya Saat Jalani Rapid Test
• Polisi Tangkap Dua Pelaku Penyebar Isu Pocong di Purbalingga, Katanya Mereka Cuma Iseng