Berita Ekonomi Bisnis

Peternak Minta Pemkot Tegal Setop Terima Telur Bebek dari Jatim, Dairoh: Bikin Harga Tidak Stabil

Para peternak menilai, datangnya pasokan telur bebek kepada pengepul dan pengrajin telur asin dari Jawa Timur sebabkan harga telur bebek tidak stabil.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Seorang pengepul telur bebek di Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, menunjukkan telur bebek produksi peternak Kota Tegal, Senin (8/6/2020). 

"Jadi kami minta tolong kepada Pemkot Tegal, biar kiriman dari Jawa Timur jangan masuk ke Kota Tegal."

"Biar ciri khas dari Pesurungan Lor, itu tetap ada," ungkapnya.

Harapan tersebut juga disampaikan oleh Latifah (44), peternak bebek di Kelurahan Pesurungan Lor.

Seorang pengepul telur bebek di Kelurahan Pesurunganlor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, sedang merapihkan telur bebek yang dibeli dari peternak, Senin (8/6/2020).
Seorang pengepul telur bebek di Kelurahan Pesurunganlor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, sedang merapihkan telur bebek yang dibeli dari peternak, Senin (8/6/2020). (TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

PPDB Kota Semarang, Orangtua Siswa Terdampak Covid-19 Bisa Ajukan Keringanan Biaya SPP

Pasar Mangkang Semarang Ditutup Tiga Hari, Disdag: Hasil Swab Test, Pedagang Positif Covid-19

Salatiga Zona Merah Covid-19, DKK Bakal Rapid Test 2.800 Warga Secara Acak

Ia mengatakan, masuknya telur bebek dari Jawa Timur kerap mempengaruhi harga jual telur dari peternak bebek.

Padahal menurutnya, keuntungan dari peternak bebek pun tidak banyak.

Latifah mengatakan, omzet bulanan dan pengeluaran makanan tidak imbang.

Tiap dua harinya, ia membeli pakan ternak bebek terdiri dari ikan segar, bekatul, dan nasi aking dengan berat sekira 50 kilogram.

Untuk pakan selama dua hari ia mengeluarkan sekira Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.

"Harapannya pemerintah bisa untuk mengatur dan mengontrol masuknya telur bebek dari Jawa Timur. Biar harga jual di sini stabil," ungkapnya.

Terpisah, Kabid Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, Heru Prasetya mengatakan, telur bebek dari Jawa Timur yang dimaksud itu dari Blitar.

Namun Heru tak menampik, pemerintah tidak bisa ikut campur masuk tidaknya telur bebek di Kota Tegal.

Ia mengatakan, hal itu karena pembelian telur bebek langsung dilakukan oleh pengepul dan pengrajin telur asin di Kota Tegal.

"Tapi kami juga tetap mengedukasi ke pengepul dan pengrajin telur asin, agar membatasi pembelian dari sana."

"Mereka juga tahu, kalau semua mengambil dari Jawa Timur, kemudian peternak bebek tidak ada, otomatis di sini tidak punya nilai tawar," ungkapnya.

Heru mengatakan, pihaknya selalu mengedukasi agar para pengepul dan pengrajin telur asin mengutamakan bebek dari peternak Kota Tegal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved