Berita Ekonomi Bisnis
Peternak Minta Pemkot Tegal Setop Terima Telur Bebek dari Jatim, Dairoh: Bikin Harga Tidak Stabil
Para peternak menilai, datangnya pasokan telur bebek kepada pengepul dan pengrajin telur asin dari Jawa Timur sebabkan harga telur bebek tidak stabil.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
Ia mengatakan, banyaknya pengepul dan pengrajin membeli telur bebek dari Jawa Timur lantaran harga dari sana lebih murah.

• Begini Penjelasan Kemenag Soal Dana Bipih Jamaah Haji Asal Banyumas
• Kapan Objek Wisata Dibuka? Bupati Banyumas: Bertahap, Setelah Semua Tempat Ibadah Patuh Aturan
• 187 Pekerja Korban PHK, 5.613 Dirumahkan, Selama Pandemi Covid-19 di Banyumas
Telur Kota Tegal Lebih Berkualitas
Menurut Heru, peternak bebek di Blitar Jawa Timur merupakan para pengusaha besar.
Meski demikian, Heru mengatakan, kualitas telur bebek asli Kota Tegal lebih bagus dalam hal kualitas.
Hal itu lantaran para peternak bebek di Kota Tegal memberikan pakan dari bahan organik semua, meliputi bekatul, ikan segar, dan nasi aking.
"Kalau di sini kan otomatis mempertimbangkan dari ongkos produksi."
"Kualitas lebih bagus produk. Di sini ada pakan ikan segarnya, jadi hasilnya beda," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/6/2020).
Ia mengatakan, peternak di Kota Tegal harus percaya diri dengan produk telur sendiri.
Hal itu Heru ungkapkan menanggapi banyaknya telur bebek dari Blitar, Jawa Timur, yang masuk ke Kota Tegal.
"Begitu diolah menjadi telur asin maupun martabak bisa dibedakan."
"Kuningnya itu lain. Karena saat memberikan pakan ada ikan segarnya," kata Heru.
Heru mengatakan, selain dari warna kuning telur, daya awet telur bebek produksi peternak Kota Tegal jauh lebih awet.
Ia menjelaskan, hal itu karena bebek di Kota Tegal diberi pakan berbahan organik tiap harinya.
Pakannya berupa bekatul, ikan segar, nasi aking.
Berbeda dengan peternak bebek di Blitar yang memberi makan dengan pakan kering.