Berita Regional
Tidak Terima Diteriaki Maling Oleh Penerima Bansos, Ketua RT Aniaya Nenek-nenek
Seorang nenek dianiaya oleh ketua RT setelah mengajukan protes soal bansos yang didapatnya di Kabupaten Bogor.
Akhirnya, bantuan itu dilimpahkan ke nenek Arni yang diberikan sebanyak satu karung atau 15 kilogram beras saja.
"Udah dapat satu, dikasihkan bukan dipotong satu karung bukan.
Karena satu karung jatah anaknya sudah pindah," kata Ade.
Kedua belah pihak saling bermaafan
Karena kasihan, ketua RT kemudian menjanjikan nenek Arni bantuan uang tunai bila ada.
Bantuan tak kunjung diterima.
Nenek Arni lantas menagih pada ketua RT.
"Datanglah si nenek itu nagih ke RT, katanya mau ngasih, RT bilang gak ada nek. Berarti maling kamu, si RT dituduh maling," jelas dia.
Lantaran tak terima dituduh maling di depan orang banyak, ketua RT akhirnya mendorong pipi nenek Arni.
Tak terima, nenek Arni mengadu ke anaknya.
• Cara Menjauhkan Anak Dari Virus Corona Saat Angka Covid-19 Pada Anak Tinggi
• Gugus Tugas Beberkan Daftar Penyakit Penyerta yang Tingkatkan Risiko Kematian Penderita Covid-19
• Pos Polisi di Jalan Jenderal Sudirman Semarang Terbakar, Ada Bekas Ban di Dalam Pos
• Kronologi Penggrebekan Seorang Tukang Bakso yang Setubuhi Gadis 16 Tahun di Rumahnya
"Kemudian dibawa berobat terlebih dahulu ke RSUD Leuwiliang sekaligus meminta visum (VER)," jelas dia.
Namun, lantaran belum ada laporan yang masuk ke pihak Kepolisian VER pun urung dilakukan.
Nenek Arni yang juga didampingi anggota KNPI Kecamatan Cibungbulang melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cibungbulang.
Dengan adanya laporan tersebut, kdeua belah pihak dipertemukan di kantor Polsek Cibungbulang untuk melakukan musyawarah.
Kedua belah pihak, sambung Ade, akhirnya sepakat untuk berdamai.
"Kedua belah pihak saling memaafkan dan ketua RT ini memberikan biaya untuk pengobatan sebesar Rp 1 juta.
Pulangnya kita dari kepolisian kasih beras 5 kg," tandasnya. (Tribunnewsmaker/*)