Berita Banyumas

Pandangan Ahli Transportasi Unsoed Tentang Dampak Pemberlakuan Jalan Satu Arah di Purwokerto

Ahli Urban Transportation dari Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Probo Hardini mengatakan sistem satu arah.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
Tribunbanyumas.com/ Permata Putra Sejati
Pengendara melintas di Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto sebagai salah satu ruas jalan yang memberlakukan sistem satu arah, Selasa (2/6/2020). 

Walaupun demikian, perlu diingat bahwa pergerakan terjadi dalam suatu sistem jaringan jalan yang antara satu ruas dengan ruas lainnya akan saling terkait.

Pemberlakuan satu arah terhadap satu ruas jalan akan memberikan dampak kepada ruas-ruas jalan yang lain karena adanya limpahan arus lalu lintasnya.

Pola sistem jaringan jalan yang ada di Kota Purwokerto menurutnya cenderung mengarah pada pola grid dengan relatif banyaknya persimpangan yang ada.

Dilihat dari konsep keterjangkauan, pola grid akan memudahkan pencapaian dari satu tempat ke tempat lainnya terutama bagi pejalan kaki.

Tetapi dengan banyaknya persimpangan akan berdampak pada potensi terjadi tundaan pada segmen-segmen ruas jalan dengan simpang tersebut.

Dini menerangkan bahwa perubahan dari jalan dua arah menjadi satu arah akan menambah kapasitas jalan yang dampak berkurangnya waktu tempuh karena berkurangnya hambatan dalam perjalanan.

Hambatan ini bisa berupa kendaraan-kendaraan lain dalam antrian arus lalu lintas juga hambatan samping (kendaraan keluar masuk, kendaraan parkir, pejalan kaki, dan kendaraan lambat).

Jika dipandang dari segi dampak lingkungan, tentu saja ini akan menguntungkan dengan berkurangnya penggunaan bahan bakar dan berkurangnya emisi gas buang.

Waktu perjalanan juga berpengaruh terhadap produktivitas dari pengguna jalan.

Tetapi di sisi lain, bertambahnya ruang pergerakan dalam suatu ruas jalan secara psikologis akan berdampak pada pengambilan angka kecepatan yang semakin tinggi pada pengendara.

Bertambah Lagi, 2 PDP Corona di Kabupaten Tegal Meninggal Dunia, Berasal Dari Pangkah dan Margasari

Patroli New Normal di Pasar Kota Tegal, Pengunjung dan Pedagang Tak Kenakan Masker Dihukum

Pembicaraan Via Video Call Wakapolres Purbalingga Dengan Kakak Kandungnya Sejam Sebelum Meninggal

Curi Sepeda Motor di Sebuah Gudang Desa, Warga Sokaraja Banyumas Dibekuk Polisi

"Di sini, pengambilan angka kecepatan yang tinggi (speeding) pada umumnya akan berkorelasi dengan naiknya kejadian kecelakaan," tegasnya.

Dengan kecepatan yang tinggi cenderung akan merugikan pedagang-pedagang kecil di sepanjang jalan tersebut.

Pengendara enggan untuk berhenti dan singgah karena akan langsung ke tujuan utamanya.

Selain itu angkutan umum akan terpengaruh karena mengharuskannya untuk mengubah rute trayeknya.

Pemberlakuan jalan satu arah pada dasarnya mengalihkan arus lalu lintas dengan memaksa pengguna jalan untuk melewati jalan-jalan yang lain.

Dari segi sosio-ekonomi, dampak dari rekayasa lalu lintas secara permanen akan memungkinkan berkembangnya lokasi-lokasi komersial lain pada rute-rute jalan pengalihan.

Dengan demikian perspektif tata ruang kota, persebaran aktivitas dan tata guna akan semakin merata. (TribunBanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved