Teror Virus Corona

Unik, Kebijakan Lockdown di Negara Ini Telah Dilonggarkan, Tetapi Warganya Memilih Tetap di Rumah

Kebijakan lockdown di Filipina telah dilonggarkan, meski demikian warga justru tetap berdiam di rumah dan enggan keluar.

Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-VIDEO.COM/ Aprilia Saraswati
Ilustrasi Lockdwon atau karantina wilayah - Kota Payakumbuh tertutup untuk para pendatang, sementara waktu ini, dampak dari masifnya penyebaran virus corona. Kebijakan ini diharapkan mampu mengerem laju penyebaran virus tersebut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Kebijakan lockdown di Filipina telah dilonggarkan, meski demikian warga justru tetap berdiam di rumah dan enggan keluar.

Situasi itu sedikit berbeda dengan kondisi beberapa negara yang lain dimana warga justru ingin keluar rumah meski sudah diterapkan lockdown.

Di Filipina kebijakan lockdown atau penguncian wilayah sudah berjalan selama 2 bulan ini akibat wabah virus corona.

Meski saat ini pemerintah telah melonggarkan kebijakan lockdown, namun banyak penduduk yang enggan keluar rumah dan memilih tidak mau mengambil risiko di dunia luar.

Pria 50 Tahun Perkosa Keponakannya yang Masih SMP di Kandang Ayam: Saya Beli Tidak Memaksa

Pasien Positif Corona Kejar dan Peluk Tetangga Supaya Tertular Karena Geram Penjemputannya Direkam

Pemerintah Abaikan Rekomendasi KPK Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Pahala: Bisa Hemat Rp12,2 T

Barter Arthur Melo dengan Miralem Pjanic, Rivaldo: Juventus Untung, Barcelona Rugi Besar

Dilansir SCMP, Jumat (15/5/2020), Presiden Filipina Rodrigo Duterte melarang warganya meninggalkan rumah kecuali untuk melakukan hal yang diperlukan, seperti berbelanja makanan sejak Maret silam.

Toko dan bisnis yang tidak penting ditutup.

Penjualan minuman keras juga dilarang.

Tapi mulai Sabtu (16/5/2020), langkah-langkah lockdown diubah menjadi Modified Enhanced Community Quarantine (MECQ).

Mal dan toko mulai dibuka kembali.

Namun, transportasi umum masih tetap ditutup di kota metropolis.

Sementara larangan penjualan minuman keras akan dicabut di kota Quezon dan kota Pasay (dengan pembelian terbatas untuk tiap orang).

Pemerintah menjelaskan bahwa MECQ merupakan langkah kedua dari lima langkah untuk membuka kembali negara itu.

Setelah ini akan ada MECQ dan akhirnya New Normal.

Selama MEQC, anak di bawah umur (di bawah 18 tahun) dan manula (di atas 60 tahun) tetap dilarang meninggalkan rumah mereka, kecuali mereka satu-satunya orang di rumah.

Namun, banyak yang meskipun sudah diizinkan keluar, tapi tetap berhati-hati meninggalkan rumah mereka.

Salah satu warga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah adalah seorang warga berusia 31 tahun yang tinggal di kota Quezon, Julio Silvestre.

Dia mengatakan dia punya banyak teman yang sudah berencana untuk berkumpul.

"Saya mengatakan kepada mereka, belum, tidak (akan keluar rumah) sampai jumlahnya benar-benar berkurang atau ada jaminan dari pemerintah bahwa itu dapat menangani epidemi."

"Belum karena masih berbahaya," ujarnya.

Padahal dia sebelumnya adalah orang yang aktif. Dia biasa keluar rumah dari pagi hingga sore untuk belajar, melatih voli, dan bertemu dengan teman-temannya di bar serta klub.

Selain itu ada Carlito Cristo Niniado (67) yang rumahnya di Caloocan City.

Dia tidak memiliki rencana untuk meninggalkan rumah, meskipun mal terdekat akan dibuka kembali untuk bisnis terbatas.

Ada juga warga yang berumur 20 tahun dan bekerja sebagai tukang kayu.

Dia tak dapat bekerja, karena tidak beroperasinya angkutan umum.

Selain itu, karena dia juga takut terinfeksi.

Santri Temboro Positif Corona Orangtua Tuduh Bupati Zalim, Kaji Mbing: Klaster Ini Susah Dievakuasi

Mengenang Didi Kempot, Untung Blangkon: Diam-diam Mamiek Perhatikan Adiknya Ngamen di Lampu Merah

Jadwal Acara TV Hari Ini Sabtu 16 Mei 2020: RCTI, Kompas TV, SCTV, Trans 7, Trans TV, NET TV, ANTV

Tak Terima Diklakson, 4 Pemuda Mabuk Keroyok Anggota TNI, Nasib Mereka Berakhir Tragis

Metro Manila menjadi pusat penyebaran virus corona di Filipina.

Tercatat ada 7.646 infeksi, 573 kematian dan 1.654 pemulihan hingga Kamis (14/5/2020).

Pada 15 Mei, Filipina mencatat 12.091 infeksi, 806 di antaranya telah meninggal dan 2.460 telah pulih.

Di luar Metro Manila, yaitu di 38 provinsi dan 12 kota, pemerintah mengatakan hanya ada "risiko sedang". (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Warga Filipina Enggan Keluar Rumah meski Kebijakan Lockdown Dilonggarkan...", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved