Berita Sains
Tanpa Disadari Astronom, Ada Asteroid Posisinya Lebih Dekat dengan Bumi
Pada 27 April 2020, para astronom mengetahui bahwa ada asteroid dengan ukuran lebih kecil, yakni diameter 4-8 meter yang mendekati Bumi.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Para astronom diketahui tak menyadari apabila ada sebuah asteroid yang belum lama ini lebih dekat dengan Bumi.
Seperti diketahui, adanya asteroid raksasa 1998 OR2 dan 2020 BX12 yang mendekati Bumi membuat para astronom berfokus pada obyek itu.
Sehingga tak menyadari bahwa ada asteroid lain yang bahkan lebih dekat dengan Bumi.
Pada 27 April 2020, para astronom mengetahui bahwa ada asteroid dengan ukuran lebih kecil, yakni diameter 4-8 meter yang mendekati Bumi.
Asteroid ini diberi nama 2020 HS7.
• Warga Cilacap Diimbau Salat Idulfitri di Rumah
• Tak Cuma Penuhi Kebutuhan Idulfitri, Stok Beras Dipastikan Aman Hingga Lima Bulan di Cilacap
• Mike Tyson Dituding Sekadar Cari Uang Bila Kembali Bertinju
• Sudah Bisa Dilakukan Sekarang, Token Listrik Gratis Mei 2020, Simak Dua Cara Cepat Mengaksesnya
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (15/5/2020), ketika mengetahui ada pergerakan dari 2020 HS7, ternyata asteroid ini sudah hampir mendekati Bumi.
Ternyata pula mempunyai peluang sekira 10 persen untuk menabrak Bumi di keesokan harinya.
Asteroid ini ditemukan terbang sangat dekat dengan area tempat satelit-satelit buatan manusia beroperasi, yakni di orbit geostasioner.
Kendati sangat dekat, 2020 HS7 ternyata tak akan membahayakan sekalipun menabrak Bumi.
Karena dengan ukurannya yang kecil benda tersebut akan terbakar pada saat melewati atmosfer Bumi.
Para astronom mencatat pada 28 April 2020, asteroid ini melintasi Bumi dengan jarak paling dekat, yakni 9 kali lebih dekat dari jarak rata-rata Bulan dengan Bumi.
Ini menjadikan 2020 HS7 merupakan salah satu asteroid yang terbang paling dekat melewati Bumi.
Asteroid 2020 HS7 hanya berjarak sekitar 42.735 kilometer (26.554 mil) dari pusat Bumi.
Padahal, jarak rata-rata antara pusat Bumi dengan pusat Bulan adalah 384.400 kilometer (238.855 mil).
Asteroid ini juga terbang dengan jarak hanya sekira 1.200 km dari satelit terdekat.
Meski terdengar menakutkan, perlu diingat kembali bahwa 2020 HS7 tidak berbahaya bagi manusia di Bumi ataupun satelit tersebut.
“Asteroid kecil seperti 2020 HS7 dengan aman melewati bumi beberapa kali per bulan."
"Itu tidak menimbulkan ancaman bagi planet ini," kata astronom Lindley Johnson dari PDCO NASA, sesaat sebelum asteroid tersebut terbang melewati bumi.
• Geger di Dunia Maya, Sebungkus Biskuit Oreo Harganya Rp 269 Juta, Diklaim Punya Keistimewaan Ini
• Bila Tidak Kejatah Bantuan Pemprov Jateng, Perantau Asal Cilacap Lapor Paguyuban di Jabodetabek
• Tak Cuma Inspektur, Kepala Disnaker Purbalingga Juga Hadiri Deklarasi Relawan Bacalon Bupati
• Cahyatun Terenyuh Bisa Semobil dengan Bupati Batang, Diantar Pulang Seusai Terima BST Kemensos
Sebenarnya kehadiran 2020 HS7 merupakan suatu hal yang bagus.
Pasalnya, kehadiran asteroid 2020 HS7 membuat para ilmuan menguji kemampuan mereka dalam mendeteksi.
Lalu mengamati hingga memprediksi pergerakan asteroid kecil yang berjarak sangat dekat dengan Bumi.
Para astronom pun telah menunjukkan bahwa mereka mampu memprediksi dan melacak jalur dari 2020 HS7 dengan tingkat akurasi yang luar biasa.
Bahkan meski hanya dengan pemberitahuan satu hari sebelumnya.
Asteroid raksasa mendekati Bumi Asteroid raksasa akhir-akhir ini memang bergerak terbang mendekati Bumi.
Seperti 2020 BX12 dan 1998 OR2, yang terbang melewati Bumi hanya beberapa hari setelah 2020 HS7 melintas.
Asteroid 2020 BX12 berukuran diameter 165 meter dan memiliki benda langit menyerupai bulan dengan diameter 70 meter.
Asteroid ini masuk dalam kelompok berbahaya atau Potentially Hazardous Asteroid (PHA) jika menabrak Bumi.
Adapun Asteroid 1998 OR2 memiliki ukuran yang lebih besar, yakni berdiameter 1,5-4,1 km yang melintas dengan jarak sangat dekat dengan Bumi pada 29 April 2020.
Para astronom jug menetapkan 1998 OR2 sebagai asteroid berbahaya atau PHA.
Fenomena ini menunjukkan banyaknya asteroid di sekitar Bumi, dan para astronom hingga saat ini mampu mendeteksi pergerakan benda-benda langit tersebut.
Ini sekaligus jadi berita bagus, karena berarti menjadi lebih siap untuk menghadapi asteroid yang dapat mengancam Bumi.
Deteksi, observasi, dan prediksi adalah langkah awal yang penting.
Badan-badan antaraksi di seluruh dunia juga akan bekerja sama untuk melakukan percobaan menghantam asteroid/
Yang sedang tidak menuju ke Bumi, dengan kapal ruang angkasa untuk melihat apakah mampu untuk membelokkan arah pergerakan asteroid.
Jika percobaan ini berhasil, tentunya akan memiliki peralatan canggih lainnya yang dapat menjaga agar tidak ada hujan batu berukuran besar dan berapi yang mengancam Bumi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hampir Tidak Terpantau, Asteroid Ini Melintas Sangat Dekat dengan Bumi"
• Tol Yogyakarta-Cilacap, Pemkab Minta Exit Tol Patimuan Dialihkan ke Kedungreja
• Kami Sudah Keluarkan 7.618 Teguran Pelanggaran Lalu Lintas di Jateng, 20 Hari Operasi Ketupat Candi
• Sempat Dijual di Tokopedia, Cuma Rp 70 Ribu Bisa Dapat Surat Keterangan Sehat Covid-19
• ASN Pemkot Salatiga Positif Corona, Disiapkan Sanksi Pegawai Tak Patuhi Protokol Kesehatan