Teror Virus Corona
Dinkes Jateng: Makin Tinggi Justru Makin Cepat Putus Mata Rantai Kasus Covid-19
Angka kasus virus corona di Jawa Tengah hingga saat ini sudah mencapai angka di atas 1.000 kasus dan terus bertambah dari hari ke hari.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Angka kasus virus corona di Jawa Tengah hingga saat ini sudah mencapai angka di atas 1.000 kasus dan terus bertambah dari hari ke hari.
Berdasarkan pantauan Tribunbanyumas.com, di website corona.jatengprov.go.id pada Jumat (15/5/2020) pukul 18.06, kasus virus corona di Jawa Tengah saat ini mencapai 1.132 kasus.
Dengan rincian 591 dinyatakan positif corona dan dirawat, 458 sembuh, dan 83 meninggal.
Merespon angka kasus virus corona semakin meningkat, Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo menjelaskan, itu karena gerak cepat tim memutus mata rantai penularan.
• KABAR BAIK di Batang, Bupati Umumkan Delapan Pasien Sembuh Hari Ini
• Tiap Hari Masih Saja Ada Pengendara Motor Bandel, Tidak Gunakan Masker Saat Masuk Semarang
• Dua Bocah Ini Beli Miras, Uang Hasil Curi Kotak Amal Masjid Zulfikar Noor Tegal
• Innalillahi, Empat Bocah Tewas Mengapung di Kolam Ikan, Warga Dayeuhluhur Cilacap
"Justru banyak ditemukan ini adalah upaya bagaimana akan memutus rantai penularan, lalu juga membuat yang sembuh itu semakin banyak."
"Kalau kami melihat prosentase dari semua kasus positif Covid-19, yang sembuh adalah 40,46 persen."
"Ini cukup tinggi jika dibanding minggu-minggu sebelumnya," kata Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (15/5/2020).
"Lalu yang masih dirawat, sekira 52,17 persen. Harapannya yang dirawat ini juga akan sembuh semuanya."
"Lalu yang meninggal semakin turun prosentasenya, yaitu 7,36 persen," tuturnya.
Yulianto menjelaskan, semakin banyak dilakukan deteksi dini maka akan semakin baik.
Sebab dengan upaya preventif sedari awal, penanganannya tidak akan terlambat.
"Semakin kami mencari, melakukan deteksi dini, itu semakin baik agar kasus yang ditemukan itu tidak terlambat di dalam penanganannya."
"Sehingga bisa dilihat angka kesembuhannya semakin meningkat," kata Yulianto.
Dia menjelaskan, berbagai upaya deteksi dini tersebut meliputi pemeriksaan kepada semua orang.
Utamanya yang datang dan menuju ke Jawa Tengah.
"Atau negara yang terjangkit dengan mengadakan pemeriksaan di pintu-pintu masuk wilayah."
"Misalkan di bandara, pelabuhan, perbatasan daerah provinsi dan sebagainya."
"Lalu dari mereka yang kami periksa juga lakukan tes. Baik rapid test atau swab test," ungkapnya.
Di sisi lain, yang dilakukan untuk memutus rantai penularan yaitu kesadaran masyarakat terkait prevensi dini.
"Ini terkait perilaku semuanya ini, bagaimana harus melakukan physical distancing, jaga jarak satu sama lain, lalu social distancing."
"Tidak boleh berkumpul, lalu cuci tangan pakai sabun, atau hand sanitizer, lalu pakai masker."
"Semuanya ini adalah upaya-upaya prevensi. Lalu setelah itu adalah respon dini," kata Yulianto.
"Nah respon dini ini antara lain adalah karantina, isolasi, dan sebagainya."
"Kami di Jawa Tengah, banyak sekali yang menyediakan."
"Baik itu di tingkat provinsi dan kabupaten-kota, kecamatan, desa-kelurahan, hingga ke RW," pungkasnya. (F Ariel Setiaputra)
• Baru Keluar Berulah Lagi, Rampas Motor Rangga, Awalnya Minta Diantar Beli Minum di Sidareja Cilacap
• 23 ASN Disdikbud Purbalingga Terbukti Tidak Netral, KASN: Karir Mereka Terancam Tersendat
• Modal Kertas HVS dan Printer, Sigit Cetak Uang Palsu, Ngakunya Belajar Melalui Youtube
• BLT Dana Desa Mulai Dibagikan di Kendal, Dispermasdes: Lapor Kami Jika Pihak Desa Curang