Berita Nasional
Susi Pudjiastuti Ikut Komentari Jasad ABK asak Indonesia yang Dibuang ke Laut
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti perbudakan Anak Buah Kapal ( ABK) asal Indonesia bekerja di kapal China.
Pemberitaan Kompas.com tanggal 8 April 2015, terbongkarnya kasus perbudakan oleh PT Pusaka Benjina Resources (PBR) membuat Susi yang waktu itu menjabat jadi menteri kian risau.
Susi jadi memikirkan nasib warga negara Indonesia (WNI) korban perbudakaan di kapal-kapal asing.
• SLAWI: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini di Slawi, Ramadan Hari ke-14, Kamis 7 Mei 2020
• Youtuber Ferdian Paleka Buron, Tidak Menyerahkan Diri Akan Dilumpuhkan Kepolisian
• Simak Prakiraan Cuaca BMKG di Purwokerto Hari Ini Kamis 7 Mei 2020
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Purwokerto Banyumas Ramadan Hari ke-14, Kamis 7 Mei 2020
Jika modus operandi yang digunakan oleh para pelaku perbudakan sama seperti yang dilakukan oleh PBR, kemungkinan orang-orang Indonesia dijual dengan paksaan dan penipuan.
Bisa jadi mereka direkrut dan dijanjikan bekerja di Bangkok. Ternyata, mereka dinaikkan ke atas kapal.
Modus lain, yakni perdagangan manusia di bawah umur 16 tahun “Persoalan sekarang ini yang kita semua harus khawatirkan, berapa banyak sebetulnya ABK Indonesia di kapal ikan di seluruh dunia.
Bagaimana kita cari tahu, dari mana kita tahu?” ucap Susi, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Susi Angkat Bicara soal Meninggalnya ABK yang Diberitakan Media Korea",