PKM Semarang

Penutupan Jalan 24 Jam Tahap IV, Ini Ruas yang Ditutup Mulai Besok di Semarang

Kini pada tahap keempat, Satlantas Polrestabes Semarang bakal menutup tiga ruas jalan selama 24 jam mulai besok, Senin (4/5/2020).

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Suasana lalu lintas di Jalan Sukun Raya, Banyumanik, Kota Semarang, Minggu (3/5/2020). Berlaku mulai besok, Senin (4/5/2020), jalan tersebut akan ditutup sementara selama 24 jam sebagai bagian program PKM di Kota Semarang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kebijakan Satlantas Polrestabes Semarang dan Dishub Kota Semarang menutup ruas jalan sebagai pencegahan penyebaran virus corona terus berlanjut.

Setelah melakukan penutupan sejumlah 10 ruas jalan di Kota Semarang yang terbagi menjadi tiga tahap.

Kini pada tahap keempat, Satlantas Polrestabes Semarang bakal menutup tiga ruas jalan selama 24 jam mulai besok, Senin (4/5/2020).

Ribuan Lalat Serbu Rumah Warga RW 10 Cimanggu Cilacap, Tatang: Sehari Bisa Beli Delapan Lem

Naufal Runner Up Indonesia Mengaji, Camat Majenang: Mau Kami Kabarkan ke Bupati Cilacap

Pemudik dari Jakarta Positif Virus Corona, Bupati Banyumas: Dia Pedagang Baju di Jatinegara

Pemudik Asal Rawalo Banyumas Murni Imported Covid-19, Pedagang Pakaian di Jakarta

Tiga ruas jalan tersebut yakni Jalan Dr Wahidin mulai dari Simpang Sisimangaraja hingga Simpang Kaliwiru.

Kemudian Jalan Ngesrep Timur V atau pintu masuk Gapura Patung Kuda Undip.

Lalu Jalan Sukun Raya sampai Simpang Jalan Bina Remaja.

"Penutupan jalan itu bagian dari rangkaian pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) Kota Semarang."

"Itu yang harus kami dukung dan efektifkan hingga 24 Mei 2020," terang Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (3/5/2020).

AKBP Ardi melanjutkan, penutupan ruas jalan tahap empat memang menyasar Semarang sisi selatan.

Itu lantaran aktivitas warga di wilayah tersebut masih terhitung ramai.

"Kapolrestabes juga melihat sendiri kondisi di wilayah tersebut sehingga kami memutuskan untuk melakukan penutupan tahan empat di tempat tersebut," paparnya.

Dikatakan AKBP Ardi, penutupan jalan sudah dilakukan di berbagai wilayah di Kota Semarang terutama pusat kota, timur, dan selatan.

Tidak menutup kemungkinan penutupan jalan akan menyasar di Kota Semarang sisi barat yang sejauh ini memang belum tersentuh kebijakan tersebut.

Cerita Penghuni Pertama GOR Satria Purwokerto, Saya Kedinginan, Clingak-clinguk Tidak Bisa Tidur

Bulan Kedua PLN Beri Listrik Gratis, Begini Cara Klaim Melalui WhatsApp

KABAR GEMBIRA, Pelanggan 1.300 VA Nonsubsidi Dapat Diskon Tarif Listrik, Simak Syarat dan Caranya

Menyulitkan! Keluhan Buruh Saat Daftar Kartu Prakerja, Ganjar Akui Belum Sesuai Harapan Awalnya

"Nanti ke semua wilayah, satu persatu dahulu. Sembari melihat kebijakan ini sejauhmana efektivitasnya di jalan yang sudah diterapkan," katanya.

Terkait efektivitas penutupan jalan dalam mencegah penyebaran virus corona, AKBP Ardi menilai kebijakan ini sangat efektif.

Dia mencontohkan di kawasan Simpang Lima, selama arus dimatikan dapat mencegah aktivitas masyarakat yang tentunya dapat menghindari penyebaran virus corona yang lebih masif.

Kendati demikian, AKBP Ardi tak menutup kemungkinan penutupan jalan merupakan keputusan yang dilematis bagi pemerintah dan pihaknya.

Artinya penutupan jalan dapat menyulitkan masyarakat.

Di sisi lain, pemerintah dan kepolisian harus menimalisir penyebaran virus corona.

"Ini dua pilihan tidak enak bagi semua, namun tetap harus dilakukan," tegas AKBP Ardi.

Dia mengungkapkan, sebenarnya penutupan jalan ini tidak perlu dilakukan jika masyarakat patuh.

Namun kenyataannya berdasarkan pantuan masih banyak warga yang tetap beraktivitas di luar rumah dengan kegiatan tidak perlu seperti nongkrong atau berkumpul.

Bahkan seringkali dijumpai mereka tidak memakai masker.

Apalagi di suasana bulan Ramadan ini yang mana sore hari digunakan warga untuk kegiatan ngabuburit.

"Warga tidak perlu takut berlebihan, namun tetap harus menyadari situasi seperti ini."

"Bersikap biasa saja tetapi harus mengantisipasi penyebaran virus cCorona," pesan Kasatlantas. (Iwan Arifianto)

THR Buruh Rentan Dikurangi Perusahaan, SPSI Purbalingga Janji Kawal, Gandeng Disnaker

Antisipasi Lonjakan Pemudik, Pemkab Purbalingga Siapkan Empat Gedung Karantina, Berikut Lokasinya

Remaja Penderita TB Positif Covid-19, Bupati Banjarnegara: Padahal Hasil Rapid Test Negatif

Semarang Kota Terbanyak PHK, Total Capai 13.163 Orang di Jateng

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved