Berita Demak
Kisah Anak Putus Sekolah Jadi Kuli Bangunan di Demak, Rawat Kedua Orangtua yang Alami Gangguan Jiwa
SLF (14) seorang anak di demak jawa tengah rela putus sekolah dan kerja kuli bangunan demia merawat kedua orangtuanya yang alami gangguan jiwa
Kedua orangtua SLF mengalmi gangguan jiwa: ayahnya dipasung, ibu tak lagi mengenali anak semata wayangnya itu. SLF pun mau tak mau berhenti sekolah dan kerja sebagai kuli bangunan guna merawat kedua orangtuanya.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Nasib SLF (14) sekeluarga di Demak, Jawa Tengah, cukup memprihatinkan. Betapa tidak, kedua orangtuanya mengalami gangguan jiwa.
Ayahnya dipasung agar tak membuat keributan, sementara sang ibu sudah tak lagi bisa mengenali anak semata wayangnya itu.
Karena kondisi keluarganya itu, SLF (14), dengan berat hati memilih putus sekolah dan bekerja sebagai kuli bangunan, demi merawat kedua orangtuanya yang mengalami gangguan jiwa tersebut.
Di usia remajanya, SLF tak bisa menikmati bangku sekolah maupun menghabiskan waktu untuk belajar bersama teman-teman sebaya atau kadangkala sekadar bermain-main saja.
• Kisah Siti Hajar, Si Perempuan Tangguh. Sehari Panjat 60 Pohon Pinang demi Hidupi 4 Anggota Keluarga
• Kisah Ardian Merawat Wanita Sebatang Kara yang Rambutnya Menjadi Sarang Tikus di Salatiga
• Balita Sembilan Bulan Positif Corona di Kabupaten Tegal
• Kasus Positif Corona Pertama di Boyolali, Seusai Pulang dari Surabaya
Semua bermula dari dua tahun lalu, saat kedua orangtuanya divonis mengalami gangguan jiwa.
Lantaran tak ada lagi keluarga inti yang lain, sebagai anak semata wayang, SLF tak manja.
Ia bertekad berbakti kepada kedua orangtuanya, meski ayah ibu seringkali tak mengenalinya.
Semula, tabungan orang tua SLF masih cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan biaya berobat ke RSJ di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tak ada biaya, terpaksa berhenti sekolah
Tetapi lama kelamaan tabungan makin menipis karena tak ada pemasukan lagi.
Para kerabat dan tetangga secara sukarela membantu meringankan beban hidup, terutama kebutuhan makan.
Tetapi tentu saja tak mencukupi semua kebutuhan keluarga SLF.
"Ogak sekolah njagani bue.
(Tidak sekolah untuk menjaga Ibu)," ucap SLF singkat kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2020).
Layaknya anak-anak yang kurang kasih sayang orang tua, SLF memang terkesan minder dan tak banyak bicara.
Beruntung, salah satu kerabatnya bernama Sutarni (45) tergugah ikut menjaga orang tua SLF.
Sempat Merantau ke Jakarta
Setelah tahu ada orang yang bersedia mengurus orangtuanya, maka SLF pun nekat merantau ke Jakarta untuk mengadu untung.
"Di Jakarta ikut tetangga yang jualan buah," tutur Sutarni.
Apa daya, pandemi virus corona yang tengah mengancam dunia juga ikut memporak-porandakan nasib SLF.
Tetangganya tak bisa lagi berjualan.
SLF pun hanya menurut apa takdirnya.
Sebelum larangan mudik diberlakukan, bocah pendiam itu sudah lebih dulu pulang, kembali merawat ayah-ibunya.
Ayah dipasung, ibu tak mengenalinya
Sayang sungguh sayang, sang Ibu (SA) sudah tak mengenali siapa pun termasuk SLF anak semata wayangnya itu.
Sedangkan nasib ayahnya (SU) tak lebih baik dari sang ibu, ia sudah terpasung dan terjebak dalam dunianya sendiri.
SLF kini menyambung hidup dengan menjadi kuli bangunan cilik mengikuti tetangganya Ngaripin (48) yang juga ketua RT di tempat SLF tinggal.
"Anaknya rajin, sebenarnya saya kasihan kalau dia kerja berat, tapi saya mau menolong semuanya juga bingung karena kami sendiri juga banyak tanggungan," ujar Ngaripin.
Belum ada tanggapan resmi dari Dinas Sosial maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Demak terkait kabar ini.
Tribunjateng.com pun berupaya menghubungi 2 OPD tersebut guna mempertanyakan respon dan tindak lanjut untuk SLF. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Remaja Demak Pilih Putus Sekolah Jadi Kuli Bangunan, Rawat Ayah dan Ibu Divonis Gangguan Jiwa
• Sampai Tak Bisa Hitung Sejam Berapa Kali Cuci Tangan, Cerita Dokter Gozali Rawat Pasien Corona
• PDP Dijemput Paksa Istri Pulang, Sampai di Blora Kuli Bangunan Ini Alami Batuk dan Sesak Napas
• Kenali Jenis Batuk, Mana yang Biasa dan Gejala Virus Corona
• Kisah 3 Pasien Sembuh dari Virus Corona di Purbalingga, Dijamu Bupati - Dandim Sebelum Dipulangkan