Teror Virus Corona

Kumpulan Berita Pasien Corona Berbohong dan Sebabkan Tenaga Medis Tertular di Berbagai Daerah

Penyebaran virus corona dari orang tanpa gejala masih menjadi momok bagi persebaran penyakit Covid-19 di Indonesia.

Editor: Rival Almanaf
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Penyebaran virus corona dari orang tanpa gejala masih menjadi momok bagi persebaran penyakit Covid-19 di Indonesia.

Banyak kasus pasien yang tidak menyadari bahkan tidak jujur dengan keadaannya yang tertular corona.

Masih ada pihak-pihak yang berbohong pada tenaga medis saat dimintai keterangan mengenai riwayat perjalanannya.

Akibat tindakan tersebut, tenaga medis yang memeriksa pun terkena imbasnya.

Sempat Gegerkan Warga, Perempuan Tegeletak di Pinggir Jalan di Cilacap Ternyata Bukan Karena Corona

Jadwal Acara TV 18 April 2020, Trans TV, RCTI, Indosiar, ANTV, GTV, dan MNC TV, SCTV

Kata Wonderful Hilang di Slogan Kemenparekraf, Diganti Thoughtful Indonesia, Ini Maksudnya

Menderita Sniper KKB Papua Tewas saat Kontak Senjata dengan TNI-Polri di Gunung Botak

Berikut kasus-kasus kebohongan pasien di sejumlah daerah yang dirangkum oleh Kompas.com:

1. Dilakukan oleh kuli bangunan yang baru mudik dari Jakarta

Seorang kuli bangunan asal Kecamatan Karangyung, Grobogan, Jawa Tengah berbohong pada petugas medis ketika berobat.

Ia yang baru saja mudik dari Jakarta, mengaku tak memiliki riwayat bepergian dari zona merah Covid-19.

Akibatnya, pria yang belakangan dinyatakan positif corona itu ditempatkan di bangsal umum Nusa Indah.

Di ruangan itu, pasien ditangani dokter spesialis dalam dan dokter spesialis paru.

Dokter curiga terhadap kondisi pasien yang mengarah pada gejala Covid-19.

Ia dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test pada awal April 2020.

"Usai rapid test, pasien ini akhirnya mengaku baru pulang dari Jakarta dan bekerja di proyek bangunan. Sepulang Jakarta dia sakit," kata Direktur RSUD Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Bambang Pujianto.

Karena ulahnya, 20 pegawai RSUD Purwodadi harus menjalani dua kali rapid test untuk memastikan kondisi mereka.

2. Sebabkan tenaga medis terjangkit corona

Seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Kabupaten Pelalawan, Riau berinisial AS positif terjangkit corona (Covid-19).

Ia tertular usai mengobati dua orang pasien corona yang tak jujur saat memberikan keterangan.

Pasien yang sempat bepergian ke Jakarta itu mengaku tak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah Covid-19.

Sehingga petugas kesehatan, termasuk AS, melayani pasien dengan protokol standar bukan penanganan corona.

"Dia kontak erat dengan pasien positif Covid-19, yakni RBT dan JG yang didapat dari hasil tracking," kata Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi.

AS akhirnya terkonfirmasi positif corona dan tercatat sebagai pasien ke-18 lantaran ketidakjujuran pasien tersebut.

"Oleh karena itu, kami meminta masyarakat yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk jujur, kooperatif, dan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya ketika dimintai keterangan medis karena ketidakjujuran dapat berakibat fatal," kata Yovi.

3. Mengaku tak pernah ke luar negeri

Seorang pasien yang belakangan dinyatakan positif corona sempat ditempatkan di bangsal umum Aster.

Pasien berusia 47 tahun itu berbohong tak pernah ke luar negeri dan ke daerah zona merah Covid-19.

Padahal kenyataannya, ia baru saja pulang dari luar negeri dan bahkan sempat berkunjung ke Yogyakarta.

"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja.

Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," kata Wakil Direktur dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih.

Pasien sempat diambil sampel lendir tenggoroannya untuk diperiksa.

Gianluigi Buffon Ingin Pensiun Delapan Tahun Lagi, Kontrak Diperpanjang Bersama Juventus

Jersey Cristiano Ronaldo Laku Rp 180 Juta, Dimenangkan Pengusaha Asal Jakarta

Kabar Baik! Jumlah Pasien Sembuh Meningkat, Jauhi Angka Kematian karena Corona, Simak Rinciannya

KPK: 14 Hari Terima 98 Laporan Gratifikasi, Total Capai Rp 1,8 Miliar

Hasilnya positif Covid-19.

Akibatnya,sejumlah pegawai dari tenaga medis hingga tenaga kebersihan menjalani rapid test.

"Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai tanggal 24 sampai 30 Maret."

"Mereka ini akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Idon Tanjung, Puthut Dwi Putranto | Editor : Farid Assifa, Khairina, Aprilia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved