Teror Virus Corona
Berstatus PDP Corona, Peserta Ijtima Ulama Gowa Asal Karanganyar Meninggal Dunia
Pasien asal Kabupaten Karanganyar yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di RSUD dr. Moewardi Solo, Jumat (10/4/2020).
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Pasien asal Kabupaten Karanganyar yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di RSUD dr. Moewardi Solo, Jumat (10/4/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjateng.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, pasien tersebut merupakan seorang peserta ijtima ulama di Gowa Sulawesi Selatan pada Maret 2020 lalu.
Pasien laki-laki asal Kecamatan Mojogedang tersebut diketahui pulang ke Karanganyar pada Rabu (25/3/2020) lalu.
Dari pantauan di lokasi, prosesi pemakaman dilakukan sesuai protap pemakaman pasien virus corona. Mobil jenazah dari RSUD dr Moewardi Solo tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 10.15.
• Alumni SMA Negeri 1 Purwokerto dan Paguyuban Pajero Bawor Berikan Bantuan APD dan Sembako
• Dinas Pendidikan Kota Surakarta Perpanjang Sistem Pembelajaran Online Sampai 26 April 2020.
• Ketua RT Lokasi Perawat Korban Corona Ditolak Angkat Bicara: Kami Hanya Meneruskan Aspirasi Warga
• PPNI Jateng Sempat Berniat Bawa Kasus Penolakan Pemakaman Perawat Korban Corona ke Ranah Hukum
Sekitar lokasi pemakaman terlihat dipasang garis polisi. Jenazah tidak dibawa ke rumah duka melainkan langsung dilakukan prosesi pemakaman.
Tampak petugas pemakaman dari RSUD dr Moewardi Solo mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Warga sekitar pun tidak diperbolehkan mendekat ke tempat pemakaman.
"Pasien PDP itu yang dari Gowa. Dia yang pulang naik kapal. Tiba pada Rabu (25/3/2020) dan dibawa ke puskesmas setempat lalu dirujuk ke RSUD Karanganyar Minggu (29/3/2020). Kemudian dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo. Cuma hasilnya (positif atau negatif) belum keluar," kata Plt Kepala DKK Karanganyar, Purwanti saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (10/4/2020).
Dijelaskannya, laki-laki berusia 77 tahun itu mengalami gejala batu dan pilek sepulang dari acara ijtima ulama di Gowa, Lantas selang lima hari dirujuk ke RSUD Karanganyar karena mengalami sesak nafas.
"Habis pulang dari Gowa pasien tidak ke mana-mana. Sudah dilakukan tracking. Keluarga tetap isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan. Pasien satu rumah dengan istrinya," terangnya.
Terkait apakah pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit penyerta lainnya, lanjut Purwanti, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
Sementara itu Camat Mojogedang, Eko Joko Iswanto menambahkan, terkait penanganan pihak keluarga pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas puskesmas serta DKK Karanganyar.
• Dampak Corona, Napi Bebas dari Penjara, Rayakan dengan Berjoget Tiktok
• Fakta di Balik Viralnya Lagu Tentang Virus Corona Milik Bimbo, Disebut Sudah ada Sejak 30 Tahun Lalu
• Foto Lama Bersama Glenn Fredly Diunggah, Akun Instagram Kak Seto Dibanjiri Netizen Salah Fokus
• Mbappe Turun 20 Juta Euro, Ronaldo Dibanderol 60 Juta, Harga Pemain Anjlok Karena Corona
"Kemarin yang sempat menangani dan membawa ke rumah sakit juga diminta untuk isolasi mandiri," imbuhnya.
Kaitannya sosialisasi langkah pencegahan penyebaran virus corona sudah dilakukan mulai dari tingkat desa, dusun hingga RT.
"Para pemudik juga diminta supaya isolasi mandiri dulu," jelas Eko. (Ais).
Caption: Prosesi pemakaman pasien PDP di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar, Jumat (10/4/2020) sekira pukul 10.30.