Berita Regional
Tolak Beri Pinjaman Rp500 Ribu, Perempuan Setengah Baya Ini Tewas Dibunuh Teman Lelakinya
Tolak Beri Pinjaman Rp500 Ribu, Sunarah, Perempuan Setengah Baya Tewas Dibunuh Teman Lelakinya. Pelaku kemudian ambil uang rp450 ribu milik korban
Kabul mengambil uang Rp450 ribu milik korban lantas dia meninggalkan rumah perempuan itu dalam keadaan terkunci.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SIDOARJO - Sat Reskrim Polresta Sidoarjo, berhasil mengungkap misteri kematian Sunara (57), warga Desa Kramatjego, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Sunarah ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya, Kamis (2/4/2020) lalu. Kondisinya sudah membengkak dan berbau.
Sekitar sepekan kemudian, polisi berhasil meringkus pembunuh Sunarah. Korban dibunuh lantaran menolak memberikan pinjaman senilai Rp500 ribu.
Berdasarkan penyidikan kepolisian, Sunarah yang tinggal sendirian di rumahnya itu ternyata dihabisi oleh MK alias Dias alias Kabul alias Bule, warga Desa Cangkringsari, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Diaz mengaku tega menghabisi nyawa Sunarah karena pinjam uang tidak diberi.
• Mengaku Kapten TNI Rendi, Pemuda Ini Kuras Harta Janda Muda hingga Rp60 Juta
• Lebih dari Rp193 Miliar, Sumbangan Masyarakat untuk Penanganan Wabah Virus Corona Terus Mengalir
• Resmi! Pemerintah Geser Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri dari Mei ke Desember 2020
• Pasangan Bukan Suami Istri di Solo Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Polisi Temukan Cairan
Dia menjerat leher perempuan kenalannya itu menggunakan tali hingga tergeletak tak bernyawa.
Sejurus kemudian, Kabul mengambil uang Rp450 ribu milik korban lantas dia meninggalkan rumah perempuan itu dalam keadaan terkunci.
Korban ditemukan tewas di dalam rumahnya, Kamis (2/4/2020) dengan kondisi sudah membengkak dan berbau.
Di lokasi kejadia terdapat tali, dan dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban, petugas menemukan beberapa kejanggalan.
Dari sana, polisi melakukan penyelidikan dan mencari tahu siapa saja orang yang pernah berkunjung ke rumah itu. Sampai akhirnya, ditemukan orang terakhir yang mengunjungi rumah Sunarah.
Diaz alias Kabul merupakan warga Desa Cangkringsari. Namun dia lebih banyak di Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Termasuk ketika ditangkap polisi, Rabu (8/4/2020), pelaku pembunuhan ini juga sedang berada di sebuah rumah kos di Desa Keboharan. Dia di sana bersama istri sirinya.
• Update Virus Corona di Indonesia, 9 April 2020: 252 Sembuh, Total Positif Virus Corona 3.293 Kasus
Meski sempat berkelit, Diaz akhirnya mengakui semua perbuatannya setelah ditunjukkan sejumlah bukti yang mengarah kepada dirinya.
Dia mengaku datang ke rumah korban pada Senin (30/3/2020) lalu. Kedatangannya bermaksud meminjam uang kepada Sunarah. Tidak banyak, hanya Rp500 ribu dengan dalih untuk biaya sekolah anaknya.
Tapi Sunarah tidak memberikannya. Berulangkali diminta, tetap saja Sunarah tidak memberi pinjaman kepadanya.
Kabul naik pitam. Mereka sempat cekcok mulut di dalam rumah tersebut. Sampai akhirnya, Diaz mengambil seutas tali tampar dan menjeratkannya ke leher korban hingga tergeletak tak bernyawa.
• Lokasi Pemakaman Perawat RSUP Kariadi Dirahasiakan, Meninggal Positif Virus Corona, Ditolak Warga
Setelah korban tewas, dia mengambil uang Rp 450 ribu. Kemudian pulang ke tempat kosnya di Keboharan. Dia sempat memberikan sebagian uang tersebut ke istri sirinya tersebut.
Saat ini, Diaz alias Kabul alias Bule harus meringkuk di dalam penjara Polresta Sidoarjo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Masih dalam proses pemeriksaan,” kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi Putra saat dikonfirmasi tentang penangkapan ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul TERKUAK Tewasnya Perempuan di Rumah Sidoarjo, Dihabisi Teman Pakai Tali Gegara Tak Mau Pinjami Uang
• Belum Ada Kejelasan soal Pelaksanaan Ibadah Haji, Menag: Harus Lunasi, Bisa Diambil jika Dibatalkan
• Korlantas Polri Tegaskan Tak Ada Larangan Ojol Bawa Penumpang, Dalam Masih Kota Boleh Berboncengan
• Kabar Baik! Tujuh PDP Virus Corona di Cilacap Dinyatakan Negatif Covid-19
• Pasien Positif Virus Corona Sembuh di Wonosobo Tetap Dikarantina, Tak Punya Rumah untuk Pulang