Berita Nasional
Siapa Bilang Disinfektan Efektif Basmi Virus Corona? Ini Kata Ketua Pakar Gugus Tugas Covid-19
Seefektif apakah cairan disinfektan untuk membunuh kuman, bakteri, atau bahkan virus corona yang saat ini sedang mewabah di Indonesia?
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Seefektif apakah cairan disinfektan untuk membunuh kuman, bakteri, atau bahkan virus corona yang saat ini sedang mewabah di Indonesia?
Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penangan Covid-19, Wiku Adisasmito, cairan disinfektan kurang efektif melindungi manusia dari virus corona (Covid-19).
Sebab, disinfektan hanya ampuh menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada benda-benda mati.
• 13 Desa di Banyumas Sudah Jalankan Local Lockdown, Berikut Daftarnya
• Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona
• Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, Wakapolres Kendal: Tak Segan Langsung Kami Bubarkan
• Resmi Mulai Besok Senin, Local Lockdown Kota Tegal Selama Empat Bulan
"Sifatnya hanya sementara. Disinfektan ini adalah senyawa kimia yang digunakan di dalam proses dekontaminasi."
"Dimana fungsi membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada objek permukaan benda mati," kata Wiku dalam konferensi persnya, di Grahan BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).
Misalnya lantai, meja, peralatan medis atau permukaan benda yang sering disentuh.
Sementara, penularan virus corona ke manusia tidak hanya terjadi dari virus yang ada pada benda mati, melainkan juga antara manusia.
Adapun, cairan disinfektan seyogyanya tidak dapat disemprotkan ke tubuh manusia.
Sebab, hal itu dapat merusak kulit dan membahayakan mulut serta mata.
Selain itu, penggunaan cairan disinfektan pada tempat umum juga mesti memperhatikan komposisi bahan.
Penggunaan cairan disinfektan secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.
"Seperti fogging saja ya. Karena dapat menimbulkan iritasi kulit bahkan mengganggu pernapasan," lanjut Wiku.
Diberitakan sebelumnya seperti yang terlansir dari Kompas.com, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menuturkan, pemerintah sudah memeriksa lebih dari 6.500 spesimen terkait Covid-19.
Berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus Covid-19 per Minggu (29/3/2020) siang.