Berita Populer
5 Berita Populer Pekan Ini: Jumlah ODP di Banyumas Melonjak hingga Alokasi DD untuk Perangi Corona
5 Berita Populer Pekan Ini: Jumlah ODP di Banyumas Melonjak tajam hingga pemdes Alokasikan DD untuk Perangi wabah virus Corona
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) di Kabupaten Purbalingga, terus bertambah.
Pemkab Purbalingga mengatisipasi agar tidak terjadi lonjakan jumlah penderita dengan menyiapkan sejumlah bangunan milik pemerintah untuk dijadikan ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
Ada dua bangunan yang akan dijadikan tempat alternatif isolasi pasien terduga terjangkit virus corona.
Seperti di kompleks UPTD Logam Kelurahan Purbalingga Lor dan bekas Panti Nugroho di Jalan Isdiman.
Itu disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam tinjauannya di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Logam kompleks UPTD Logam.
Aula tersebut akan diberikan sekat-sekat dan ditargetkan selesai tiga hari ke depan.
"Setiap sekat ada ventilasi langsung dengan udara luar."
"Ruang isolasi darurat ini sebagai antisipasi manakala ruang isolasi di rumah sakit daerah sudah penuh," ujarnya.
Dalam rilis yang diterima Tribunbanyumas.com, Senin (23/3/2020), selain LIK Logam, Bupati Tiwi juga meninjau bangunan bekas Panti Nugroho di Jalan Isdiman.
Namun bangunan dinilai kurang memenuhi syarat dikarenakan dekat dengan permukiman penduduk.
Selengkapnya klik di sini ===>>>
5. Pemdes Bantar Banjarnegara Alokasikan Dana Desa untuk Tanggulangi Virus Corona. Apa yang Dilakukan?

Penyebaran virus corona begitu cepat dan masif. Perang melawan virus corona bukan hanya dilakukan pemerintah atau tenaga medis, masyarakat hingga tingkat desa pun dituntut aktif melakukan gerakan.
Pemerintah Desa (Pemdes) Bantar, Kecamatan Wanayasa, merespon gerakan perang melawan virus corona.
Pemdes Bantar bahkan telah mengalokasikan dana desa (DD) untuk tanggap darurat virus corona, yang masuk kategori bencana non-alam.
Seperti apa?
Masyarakat desa boleh saja kemarin merasa masih aman. Pesebaran virus corona masih terpusat di perkotaan. Tetapi anggapan itu mestinya kinia disingkirkan.
Bagaimanapun, ibu kota yang kini jadi episentrum penyebaran virus corona disesaki warga perantauan. Lihat saja, saat masa arus mudik, Jakarta mendadak sepi karena penduduknya banyak pulang kampung ke pedesaan.
Para perantau kini tak harus menunggu lebaran untuk pulang. Sebelum mudik dilarang karena Covid-19, mereka sudah mulai kampung duluan.
Ini tentu beralasan. Ibu kota mungkin sudah tidak lagi nyaman bagi warganya karena banyak yang terjangkit Covid-19.
Terlebih pandemi ini sudah mulai berdampak ke ekonomi. Pekerjaan mulai sepi.
Penghasilan buruh menurun karena banyak menganggur. Sementara kesempatan pulang bisa setiap hari karena angkutan umum dari Jakarta ke daerah masih buka.
Ketenangan masyarakat desa boleh jadi mulai terusik. Warga yang tinggal lama di daerah terjangkit sebagian mulai pulang kampung. Masyarakat mulai ketar ketir.
Di saat yang sama, pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang virus Corona dan pencegahannya masih sangat rendah.
Desa Bantar Kecamatan Wanayasa Banjarnegara masih mending. Pemerintah Desa Bantar cukup tanggap menyikapi persoalan ini.
Selengkapnya klik di sini ===>>>
Itulah 5 berita terpopuler di TribunBanyumas.com, yang menyita perhatian masyarakat di wilayah Banyumas Raya. (*)