Berita Populer

5 Berita Populer Pekan Ini: Jumlah ODP di Banyumas Melonjak hingga Alokasi DD untuk Perangi Corona

5 Berita Populer Pekan Ini: Jumlah ODP di Banyumas Melonjak tajam hingga pemdes Alokasikan DD untuk Perangi wabah virus Corona

TribunBanyumas.com/Yunan Setiawan
(Kiri ke kanan): Kadinkes Cilacap Pramesti Griana Dewi, Sekda Cilacap Farid Ma'ruf, Direktur RSUD Cilacap Reza saat konpers di Ruang Rapat Sekda, Senin (23/3/2020). 

5 Berita Populer Pekan Ini: Jumlah ODP di Banyumas Melonjak hingga Alokasi DD untuk Perangi Corona

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Dalam sepekan ini, sejumlah pemberitaan menyita perhatian masyarakat. Terutama soal wabah virus corona di Tanah Air.

Tribun Banyumas merangkum peristiwa-peristiwa yang menyedot perhatian tersebut.

Berikut 5 peristiwa atau isu yang cukup menyita perhatian masyarat dalam sepekan ini.

1. UPDATE: Virus Corona di Banyumas, 1 Pasien Positif Jumlah ODP Meningkat Tajam, Total 284 Kasus

Bupati Banyumas, Achmad Husein menerangkan tentang update penanganan virus corona di wilayahnya, Senin (16/3/2020).
Bupati Banyumas, Achmad Husein menerangkan tentang update penanganan virus corona di wilayahnya, Senin (16/3/2020). (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Perkembangan kasus virus corona di Kabupaten Banyumas meningkat tajam. Terutama, dalam jumlah orang dalam pemantauan virus corona (ODP).

Update per Senin (23/3/2020), data OPD virus corona yang disampaikan Bupati Banyumas, Achmad Husein, ada 284 kasus.

Jumlah ODP virus corona tersebut tersebar di 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas.

Adapun jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona, tercatat 14 orang, yang berada di empat rumah sakit di Banyumas.

"Pertama adalah PDP yang berada di Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) ada 5 PDP yang berasal dari beberapa kecamatan di Banyumas," ungkap bupati dalam video di akun instagram resmi miliknya @ir_achmadhusein, Senin.

Kedua, tiga PDP virus corona berada di ruang isolasi RSUD Banyumas.

Ketiga, yang berada di Rumah Sakit Tentara Wijayakusuma DKT Purwokerto menangani 4 PDP.

Kemudian, keempat adalah yang berada di RSUD Ajibarang, ada 2 PDP.

"Jumlah pasien positif virus corona di Banyumas ada satu orang, yang berasal dari Purwokerto Timur yang sekarang sedang di isolasi di Rumah Sakit Margono."

"Adapun status pasien yang meninggal di Jakarta dan dimakamkan di Kedungbanteng, Banyumas dihitung dan di masukan dalam pasien positif virus corona positif Jakarta," tambahnya.

Semua PDP tersebut masih menunggu laporan hasil pemeriksaan laboratorium, Balitbangkes, Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.

Diharapkan masyarakat Banyumas tidak panik dan mohon bersabar.

Pasien Positif Virus Corona Inisiatif datang Sendiri ke RSMS

Pasien positif virus corona yang ada di Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) Purwokeerto, berinisiatif datang sendiri ke rumah sakit tersebut, pada Sabtu (14/3/2020). 

Jadi, bukan merupakan pasien rujukan dari fasilitas kesehatan (faskes) lainnya.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

2.  Wanita Banjarnegara Meninggal saat Perjalanan dari Jakarta, Dinkes: Kami Tangani Sesuai Protap

Ilustrasi jenazah korban pembunuhan.
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan. (Istimewa)

Beredar informasi di media sosial (medsos), seorang warga Banjarnegara meninggal di dalam bus, saat perjalanan dari Jakarta menuju Banjarnegara, Minggu (22/3).

Info itu disertai foto yang menunjukkan beberapa petugas dengan alat pelindung diri mengantar jenazah ke rumah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjarnegara, Ahmad Setiawan, membenarkan adanya warga Banjarnegara yang meninggal saat perjalanan pulang dari Jakarta.

Jenazah itu pun  kemudian dipulangkan ke rumah duka di Banjarnegara untuk dimakamkan.

Meski belum tentu korban meninggal karena Covid-19, pihaknya tetap menerapkan standar tertinggi untuk penanganan jenazah sesuai prosedur.

"Kami lakukan standar tertinggi sesuai protap. Waspada wajib kami lakukan,"katanya

Ahmad mengatakan, untuk mengetahui sebab kematian korban harus dilakukan otopsi.

Pihaknya memilih melakukan upaya pencegahan meski belum tentu korban meninggal karena Covid-19.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

3. Satu PDP Virus Corona di RSUD Cilacap Meninggal Dunia, Dinkes: Kami Masih Menunggu Hasil Tes

(Kiri ke kanan): Kadinkes Cilacap Pramesti Griana Dewi, Sekda Cilacap Farid Ma'ruf, Direktur RSUD Cilacap Reza saat konpers di Ruang Rapat Sekda, Senin (23/3/2020).
(Kiri ke kanan): Kadinkes Cilacap Pramesti Griana Dewi, Sekda Cilacap Farid Ma'ruf, Direktur RSUD Cilacap Reza saat konpers di Ruang Rapat Sekda, Senin (23/3/2020). (TribunBanyumas.com/Yunan Setiawan)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi, mengumumkan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap, Minggu (22/3/2020) sekira pukul 16.20 WIB.

Menurut Pramesti, pasien berjenis kelamin perempuan dan berumur 19 tahun.

"Dia adalah mahasiswi di Jakarta. Pulang Cilacap pada Jumat 13 Maret 2020 dengan keluhan sakit, dan diagnosa infeksi pernafasan akut," kata Pramesti saat konferensi pers di Ruang Sekda, Senin, (23/3/2020).

Setelah mengetahui  mengidap infeksi pernapasan, lanjut Pramesti, pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Majenang.

Lantas, tim medis RSUD Majenang melakukan screening dan diduga pasien terpapar virus corona.

Sehingga status pasien menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Kemudian pasien dirawat di ruang isolasi. Ketika dirawat di ruang isolasi, kondisi pasien semakin kurang baik dan pasien masuk kriteria PDP.

Setelah masuk kriteria PDP, pada Sabtu (21/3/2020), sekira pukul 22.00 WIB, pasien dirujuk ke RSUD Cilacap.

Pasien langsung ditangani dokter spesialis paru-paru.

"Kemudian kondisi pasien semakin melemah, pada Minggu (22/3/2020), pukul 16.20 WIB pasien dinyatakan meninggal," kata Pramesti.

Sementara itu sampai saat kini masih belum diketahui apakah pasien positif atau negatif mengidap virus corona.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

4. Pemkab Purbalingga Bangun Ruang Isolasi Darurat Corona, Bupati Pilih Kompleks LIK Logam

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi beserta jajarannya mengecek calon lokasi pendirian ruang isolasi darurat PDP virus corona di Kawasan LIK Logam, Senin (23/3/2020).
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi beserta jajarannya mengecek calon lokasi pendirian ruang isolasi darurat PDP virus corona di Kawasan LIK Logam, Senin (23/3/2020). (TRIBUN BANYUMAS/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS)

 Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) di Kabupaten Purbalingga, terus bertambah. 

Pemkab Purbalingga mengatisipasi agar tidak terjadi lonjakan jumlah penderita dengan menyiapkan sejumlah bangunan milik pemerintah untuk dijadikan ruang isolasi bagi pasien Covid-19.

Ada dua bangunan yang akan dijadikan tempat alternatif isolasi pasien terduga terjangkit virus corona.

Seperti di kompleks UPTD Logam Kelurahan Purbalingga Lor dan bekas Panti Nugroho di Jalan Isdiman.

Itu disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam tinjauannya di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Logam kompleks UPTD Logam.

Aula tersebut akan diberikan sekat-sekat dan ditargetkan selesai tiga hari ke depan.

"Setiap sekat ada ventilasi langsung dengan udara luar."

"Ruang isolasi darurat ini sebagai antisipasi manakala ruang isolasi di rumah sakit daerah sudah penuh," ujarnya.

Dalam rilis yang diterima Tribunbanyumas.com, Senin (23/3/2020), selain LIK Logam, Bupati Tiwi juga meninjau bangunan bekas Panti Nugroho di Jalan Isdiman.

Namun bangunan dinilai kurang memenuhi syarat dikarenakan dekat dengan permukiman penduduk.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

5. Pemdes Bantar Banjarnegara Alokasikan Dana Desa untuk Tanggulangi Virus Corona. Apa yang Dilakukan?

Caption rapat upaya pencegahan virus corona, di Desa Bantar Kecamatan, Wanayasa, Banjarnegara.
Caption rapat upaya pencegahan virus corona, di Desa Bantar Kecamatan, Wanayasa, Banjarnegara. (Istimewa)

Penyebaran virus corona begitu cepat dan masif. Perang melawan virus corona bukan hanya dilakukan pemerintah atau tenaga medis, masyarakat hingga tingkat desa pun dituntut aktif melakukan gerakan.

Pemerintah Desa (Pemdes) Bantar, Kecamatan Wanayasa, merespon gerakan perang melawan virus corona.

Pemdes Bantar bahkan telah mengalokasikan dana desa (DD) untuk tanggap darurat virus corona, yang masuk kategori bencana non-alam.

Seperti apa?

Masyarakat desa boleh saja kemarin merasa masih aman. Pesebaran virus corona masih terpusat di perkotaan. Tetapi anggapan itu mestinya kinia disingkirkan.

Bagaimanapun, ibu kota yang kini jadi episentrum penyebaran virus corona disesaki warga perantauan. Lihat saja, saat masa arus mudik, Jakarta mendadak sepi karena penduduknya banyak pulang kampung ke pedesaan.

Para perantau kini tak harus menunggu lebaran untuk pulang. Sebelum mudik dilarang karena Covid-19, mereka sudah mulai kampung duluan.

Ini tentu beralasan. Ibu kota mungkin sudah tidak lagi nyaman bagi warganya karena banyak yang terjangkit Covid-19.

Terlebih pandemi ini sudah mulai berdampak ke ekonomi. Pekerjaan mulai sepi.

Penghasilan buruh menurun karena banyak menganggur. Sementara kesempatan pulang bisa setiap hari karena angkutan umum dari Jakarta ke daerah masih buka.

Ketenangan masyarakat desa boleh jadi mulai terusik. Warga yang tinggal lama di daerah terjangkit sebagian mulai pulang kampung. Masyarakat mulai ketar ketir.

Di saat yang sama, pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang virus Corona dan pencegahannya masih sangat rendah.

Desa Bantar Kecamatan Wanayasa Banjarnegara masih mending. Pemerintah Desa Bantar cukup tanggap menyikapi persoalan ini.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

Itulah 5 berita terpopuler di TribunBanyumas.com, yang menyita perhatian masyarakat di wilayah Banyumas Raya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved