Virus Corona Jateng

Perawat di Jateng Positif Virus Corona Curhat ke Ganjar, Sempat Pingsan saat Tugas dan Kangen Anak

Perawat di Jateng Positif Virus Corona Curhat ke Ganjar, Sempat Pingsan saat Tugas dan Kangen Anak. Kini kondisinya sudah membaik dan isolasi mandiri

Seorang Perawat di Jateng Dinyatakan Positif Virus Corona Curhat ke Ganjar, Sempat Pingsan saat Tugas dan Kangen Anak

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Seorang perawat rekam medis di Unit Gawat Darurat (UGD) sebuah rumah sakit di Jateng, dinyatakan positif virus corona, setelah tertular dari pasien yang dilayaninya.

Kondisi perawat asal Temanggung itu kini sudah membaik setelah menjalani perawatan medis. Kini perawat itu menjalani karantina mandiri di rumahnya.

Ia mengaku kangen sekalli dengan anaknya yang masih berusia dua tahun. Sementara ia menjalani karantina mandiri, balita itu dititipkan di rumah mertua sang perawat di Magelang.

Ganjar pun terus memberikan semangat kepada paramedis, pejuang garda depan dalam memerangi virus corona.

Wali Kota Tegal: Saya Menyerukan Kepala Daerah Lain Juga Lakukan Karantina Wilayah Sebelum Menyesal

Pemerintah Jadikan Lockdwon di Belanda sebagai Acuan, Mahfud MD: Selasa akan Kita Bahas PP-nya

Kisah Kejengkelan Bupati Garut Rudy Gunawan Lihat ODP Virus Corona Jalan-jalan Santai Naik Motor

Begini Skemanya Bila Pemerintah Lockdown Jabodetabek, Dirjen Hubdar: Kami Siapkan Regulasinya

Seperti apa kisahnya?

Melalui sambungan telepon pada Sabtu (28/3/2020), perawat itu bercerita kepada Ganjar awal mula dirinya tertular corona yakni pada saat bekerja melayani antrean para pasien yang membludak di rumah sakit.

"Awalnya saya sedang bekerja melayani pasien yang akan mendaftar. Pasien yang daftar banyak sekali. Saat itu kami para petugas belum ada persiapan pakai APD dan lainnya."

"Pasien itu datang juga tidak pakai masker. Kami juga belum tau kalau ternyata salah satu pasien itu suspect corona," jelasnya.

Dia mengaku telah melakukan kontak selama 15 menit dengan pasien yang akhirnya dinyatakan pasien positif corona pertama kali di Magelang.

Saat melayani, pasien tersebut awalnya hanya mengeluhkan batuk.

Menteri Keuangan di Jerman Diduga Bunuh Diri, Terlalu Khawatirkan Dampak Ekonomi Virus Corona

"Waktu saya tanya, pasien cuma mengeluhkan batuk-batuk. Padahal di surat rujukan tidak disebutkan ada sakit pneumonia atau gejala batuk dan lainnya."

"Tapi kok dia batuk-batuk terus. Baru setelah diperiksa dia suspect dan langsung diisolasi," ceritanya.

Setelah mengetahui hal itu, dia mengaku ketakutan dan langsung minum vitamin.

Selain itu, ia juga melakukan apa yang sudah dianjurkan pemerintah seperti cuci tangan, pakai masker dan lainnya.

Baru belakangan dia mengetahui kabar bahwa pasien itu sudah dinyatakan positif corona.

"Pas sudah dinyatakan positif, lima hari kemudian saya sudah mulai ada gejala demam sampai 39,9 derajat dan mulai batuk-batuk di malam hari, tenggorokan rasanya sakit."

Pemerintah Segera Gelar Rapat Bahas Soal Kemungkinan Karantina Total Jabodetabek

"Saat itu saya masih berusaha untuk tetap bekerja selama tiga hari. Baru setelah itu saya sudah enggak kuat dan pingsan," katanya.

Setelah itu, dia mengungkapkan dirinya langsung dirawat di ruang isolasi dan di-swab.

Kemudian, seiring kondisi dia yang sudah mulai sehat dan membaik, baru mengetahui kalau hasilnya dinyatakan positif.

Meskipun dia mengaku sempat shock namun namun dia tidak patah semangat dan tetap berpikiran positif.

Dia hanya berusaha berjuang untuk sembuh dari penyakitnya itu.

"Sekarang saya sudah sehat dan membaik. Sedang karantina mandiri di rumah, orang tua saya di Temanggung," jelasnya.

Resmi Mulai Besok Senin, Local Lockdown Kota Tegal Selama Empat Bulan

Namun kesedihan membuncah saat Ganjar menanyakan kabar keluarganya.

Sambil terisak, dia mengaku sudah memiliki anak usia dua tahun.

"Anak saya dua tahun Pak, sejak saya dinyatakan positif dan dikarantina, sampai sekarang saya belum berjumpa. Kangen sekali rasanya Pak," katanya sambil berurai air mata.

Dia mengaku hanya bisa melampiaskan rasa kangennya melalui video call. Dari sanalah, dia dapat melihat wajah anaknya yang lama menantikan kehadirannya di rumah.

Beda Pendapat dengan Wali Kota Tegal, Ganjar Tegaskan Tidak Ada Lockdown, Cuma Isolasi Kampung

"Anak saya sekarang saya titipkan di rumah mertua di Magelang, suami saya kerja di Jakarta."

"Saat video call, anak sering tanya mama kapan pulang? Saya jawab mama masih kerja. Dia tahunya saya masih kerja," imbuhnya.

Dia menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak serta tak lupa selalu mencuci tangan.

Selain itu juga menyarankan agar masyarakat untuk tetap di rumah.

"Mending saat ini tinggal di rumah dulu. Karena rezeki sudah ada yang mengatur. Untuk mengurangi penularan penyakit mending isolasi diri di rumah saja" pesannya.

Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya

28 Jadwal Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Dibatalkan, Berlaku Satu Bbulan. Simak Rincian Berikut

Pemerintah Periksa 6.500 Orang terkait Virus Corona, Jubir: Masih Ada yang Belum Lakukan Isolasi

5 Hasil Penelitian Menggembirakan, Secercah Harapan dalam Melawan Wabah Virus Corona

Ganjar pun terus memberikan semangat kepadanya agar kuat menjalani cobaan ini dan mendoakan cepat sembuh.

"Tetap semangat ya, banyak teman-teman yang selalu mendoakan dan mendukung para tenaga medis seperti panjenengan," kata Ganjar.

Bahkan, Ganjar mengatakan sangat ingin memeluk dan menggendong putranya di rumah.

"Mbak segera sehat ya, semangat terus ya, sampaikan sama putranya saya pengen gendong, salam buat mertua, salam buat suami. Sehat terus ya," kata Ganjar sambil mengakhiri sambungan telepon. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Curhat Perawat Positif Covid-19 kepada Ganjar, Pingsan karena Corona dan Rindukan Anak

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved