Teror Virus Corona
Lockdown Local Full Bakal Diberlakukan di Tegal, Wali Kota: Dilematis Tapi Lebih Baik Saya Dibenci
Jika saya disuruh memilih, lebih baik saya dibenci daripada maut menjemput mereka. Penegasan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
"Masyarakat harus memahami. Ini pilihan pahit. Saya pribadi dilematis."
"Bahkan jika saya disuruh memilih, lebih baik saya dibenci daripada maut menjemput mereka," ungkapnya.
• Kisah Kedekatan H Supono dan Sumanto di RSKJ Purbalingga, Jadi Pengawal Setia Tiap Pengajian
• Kades Bojanegara Tersangka, Penarikan Uang Syukuran Perangkat Desa di Purbalingga
• Viral Petai Raksasa di Hutan Banjarnegara, Distankan: Keluarga Fabaceae Tapi Tidak Layak Konsumsi
• Empat Pasien Asal Purbalingga Berstatus Positif Corona, Bupati: Riwayat Adalah Orang Perantauan
Satu Pasien Positif Corona
Apa yang disampaikan Wali Kota Tegal tersebut memang ada kaitannya dengan seorang pasien positif corona di RSUD Kardinah Kota Tegal.
Pasien itu berjenis kelamin laki- laki berusia 34 tahun dari Kecamatan Tegal Timur.
Ia pertama kali masuk RSUD Kardinah Kota Tegal pada Senin (16/3/2020), dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).
Dedy Yon Supriyono mengatakan, pasien tersebut memiliki riwayat bepergian dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Kemudian dari Jakarta, pasien menaiki Kereta Api (KA) Sembrani.
Sesampainya di Stasiun Tegal, pasien langsung datang ke RSUD Kardinah Kota Tegal pada pukul 02.00.
Pasca itu, yang bersangkutan berstatus PDP.
Dedy Yon menjelaskan, yang bersangkutan mengeluh mengalami panas, batuk, pilek, diare, dan sesak napas.
"Pertama, pasien didiagnosis PDP. Hasil pemeriksaan swab tenggorokan pertama negatif."
"Hasil kedua pada 24 Maret 2020, hasilnya ternyata positif," jelas Dedy Yon di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.
Dedy Yon mengatakan, saat ini pasien masih dalam perawatan di Ruang Isolasi RSUD Kardinah Tegal.