Berita Sragen
Update Virus Corona di Sragen, Rabu 25 Maret 2020, Ada Tambahan PDP Corona Berusia Muda, Mahasiswa?
Update perkembangan virus corona di Sragen disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati Rabu (25/3/2020).
TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN - Update perkembangan virus corona di Sragen disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati Rabu (25/3/2020).
Ia mengungkapkan hari ini Pasien Dalam Pengawasan PDP corona di Sragen tambah satu orang.
"PDP kami per (24/3/2020) laporan pukul 16.00 WIB ada 3 orang PDP. Orang Dalam Pengawasan (ODP) ada 30 orang, saat ini Sragen masih dalam status kegawatdaruratan," kata Yuni, Rabu (25/3/2020).
Satu tambahan PDP tersebut, kini dirawat di RSUD dr Soeratno Gemolong, sementara dua PDP sebelumnya di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
Ketika ditanyai riwayat PDP, Yuni tidak menyampaikan secara detail.
• Simak Cara Membedakan Batuk Biasa dan Batuk Karena Virus Corona
• Viral Video Dilabrak Warga, Ria Ricis Beri Klarifikasi Ini
• Secercah Harapan Datang, Identitas Pengendara Motor Terseret Arus Banjir Wonosobo Terkuak
• KTT Luar Biasa G20 Digelar Secara Virtual, Simak Apa yang Akan Disampaikan Jokowi Soal Corona
Ia menuturkan PDP setelah perjalanan dari wilayah yang terkena Covid-19.
"Ada yang perjalanan dari wilayah terkena Covid-19, ada yang dari wilayah lain, sekolah di tempat lain pulang karena libur. Masih muda ada yang 19 tahun ada 22 tahun," katanya.
Yuni juga menambahkan Kabupaten Sragen telah mendapat kiriman spesimen sebanyak 12 dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan dua kali tahap pemberian.
"Sesuai SOP, PDP harus melakukan tes dua kali agar valid. Sudah ada yang dua kali ada yang baru satu kali, kami masih menunggu hasil," katanya.
Yuni juga memberikan apresiasi kepada teman-teman medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
"Mereka sudah berupaya maksimal dan titik kelelahan itu pasti akan ada, jadi kalau ODP nanti akan menjadi PDP akan seperti apa, nah ini lah makanya kita siapkan," lanjut dia.
Ia juga mengungkapkan Pelaku Perjalanan (PP) juga bertambah diangka 500 lebih. Hal itu dikatakanya karena banyak orang-orang yang pulang kampung ke Sragen.
"Perhatikan banyak sekali plat nomor B, A, K kemudian AB ada macam-macam. Jadi rupanya social distancing di tempat lain Jakarta misalnya kemudian mereka lebih memilih pulang daripada diam di tempat," lanjut Yuni.
• Jumlah PDP Corona Meningkat, Pemkab Purbalingga Sulap Puskesmas Kemangkon 2 Jadi Tempat Isolasi
• Kemedagri Minta Pemda Realokasi Anggaran untuk Tanggap Darurat Virus Corona
• Dampak Corona, Gaji Buruh Pabrik Dipotong Sepihak, Pemkab Kemudian Bertindak
• Tak Ada Penempatan TKI di Negara Tujuan untuk Sementara, Dampak Pandemi Global Corona
Hal itu dikatakannya menjadi problematika tersendiri di daerah-daerah untuk bisa mengatasi hal tersebut.
"Kita harus tetap waspada, jaga kesehatan, terapkan social distancing maupun Phsycal distancing karena hakikatnya sama, jaga jarak, anda diam dirumah," kata Yuni.
Orang yang terkena Covid-19 namun tidak menimbulkan gejala dikatannya akan lebih berbahaya.
"Barangkali anda positif Covid-19 tapi tidak ada gejala itu sudah bisa menularkan ke orang yang sistem imun mungkin kurang baik, jadi dirumah saja," tandasnya. (uti)