Berita Blora
Perihal Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan, Wabup Arief Rohman: Ada Miskomunikasi
Perihal Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan, Wabup Arief Rohman: Ada Miskomunikasi
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
Perihal Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan, Wabup Arief Rohman: Ada Miskomunikasi
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Blora menolak dicek kesehatan, terkait pencegahan virus corona atau Covid-19, saat baru saja tiba dari kunjungan kerja (kunker) di Mataram Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Perihal penolakan ini, Wakil Bupati (Wabup) Blora, Arief Rohman, turut angkat bicara. Menurutnya, ada miskomunikasi dalam perkara yang menyita peratian warganet ini.
Setelah pulang dari kunker ke Lombok, rombongan DPRD Blroa disambut tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten setempat, di Terminal Padangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur untuk dicek kesehatannya.
Beberapa dari mereka menolak mengikuti tes kesehatan. Bahkan sempat terjadi adu mulut antara anggota DPRD dengan petugas medis.
Aksi mereka terekam dalam video yang viral di media sosial.
• Viral Video Anggota DPRD Blora Murka Tolak Periksa Kesehatan Setelah Kunker ke Lombok: SOP-nya Mana?
• Kisah Perjuangan dan Ketulusan Supono Mustajab Merawat Sumanto, hingga Akhirnya Maut Memisahkan
• Korban Meninggal setelah Positif Virus Corona di Italia Melebihi China, Situasinya Mirip di Wuhan
• Video Produksi Hand Sanitizer Menggunakan Ciu Wlahar di Banyumas
Para legislator tersebut juga sempat menyuruh tim medis memeriksa bupati dan wakil bupati karena baru saja keluar kota.
Wabup Arief Rohman menuturkan prosedur pemeriksaan merupakan teknis dari Dinas Kesehatan.
Pihaknya tidak bisa melakukan intervensi sampai detail hal teknis seperti itu.
"Tapi sebetulnya, ini hanya miskomunikasi. Terkait pemeriksaan, anggota DPRD juga sebenarnya welcome, tidak masalah," kata Arief saat dihubungi, Jumat (20/3/2020).
Tindakan tim medis yang nyanggong di terminal pada malam hari, lanjutnya, itu merupakan langkah untuk menjemput bola.
Ada niat dan maksud baik dari dinas, namun karena ada miskomunikasi sehingga insiden terjadi.
"Sudah selesai. DPRD sepenuhnya mendukung semua upaya dari pemerintah. Ini butuh kesadaran bersama. Menjaga agar semua aman," tegasnya.
• Bukan TKW, Kita! Kronologi Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan Setelah Pulang Kunker dari Lombok
Anggota DPRD, lanjutnya, sudah mau diperiksa semuanya. Untuk yang belum akan didatangi dinas keseahtan di rumah masing-masing.
Pimpinan dewan, kata dia, juga sudah mendukung langkah dari pemerintah.
Ketika ditanya apakah ada kebijakan dari pemerintah yang melarang pejabat dan anggota dewan keluar kota, Arief mengatakan arahan tersebut sudah diberikan bupati dan pemerintah pusat.
Bahwa agar mengurangi kunjungan dulu sampai dinyatakan sudah aman. Arahan itu pun merupakan hasil rapat koordinasi forum pimpinan daerah.
• Sosiolog: Perlu Ada Regulasi dan Sanksi agar Social Distancing Efektif Kendalikan Wabah Corona
Selain itu, juga harus dilihat kepentingan dan urgensi keperluannya. Toh, saat di bandara, kata dia, juga akan diperiksa atau dicek kesehatannya seperti suhu tubuh dan sebagainya.
"Pastinya, teman-teman juga sudah memiliki kesadaran, jika terindikasi atau gejala mirip dan suhunya 38 derajat ke atas, pasti langsung periksa," imbuhnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bersyukur belum ada warganya yang positif Covid-19.
Bikin Geger Warganet
"Bukan TKW, Kita!" Kata itu meluncur saat rombongan anggota DPRD Blora menolak diperiksa tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat.
Peristiwa itu terjadi di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020) malam.
Rombongan anggota DPRD Blora hendak diperiksa kesehatannya, setelah mereka pulang dari kegiatan kunjungan kerja (Kunker) ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tim medis Dinkes Kabupaten Blora menyambut kedatangan para wakil rakyat dengan berupaya melakukan medical check up mengantisipasi tertularnya Covid-19.
• Merasa Direndahkan Anggota DPRD Blora, TKW Asal Cilacap di Hongkong Bikin Surat Terbuka
Bukannya merespons dengan baik, beberapa anggota dewan tersebut justru menolak untuk dicek kesehatannya.
Aksi tak pantas beberapa anggota DPRD Kabupaten Blora tersebut viral di media sosial setelah videonya diunggah oleh warga.
Salah satunya dalam akun Facebook "Opini Blora" yang telah ditonton oleh 132 ribu orang hanya dalam hitungan jam dengan respons 3.000 komentar.
Dalam video amatir berdurasi 2 menit tersebut, terlihat jelas seorang anggota DPRD Kabupaten Blora, WR marah-marah di hadapan tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
Anggota dewan yang mengenakan topi serta baju biru tersebut membentak-bentak tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
Bahkan, rekan-rekan WR sesama anggota DPRD juga ikut mendukungnya.
• Soal Anggota DPRD Blora Murka Tolak Cek Kesehatan, Ketua Dewan: Style Orangnya Memang Seperti Itu
• PSIS Semarang Segera Boyongan, Lokasi Latihan Pindah di Stadion Kebondalem Kendal
• Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona: Hanya Batuk Kecil, Tak Ada Gejala Signifikan
• Kisah Mike Tyson Legenda Tinju Dunia: Hidup Itu Rumit, Jadi Saya Tak Pernah Takut Hadapi Kematian
"Kamu pejabat enggak? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Kita DPR bukan anak gembala. Pakai aturan. Pakai undang-undang, " ujarnya dengan nada tinggi.
"Perintah dari mana pak ?," sahut anggota DPRD Blora yang lain.
Tim Dinkes Kabupaten Blora yang hendak menjalankan tugasnya hanya bisa menjawab pelan sepatah dua patah kata.
Tak berhenti di situ, WR terus saja meninggi omongannya di hadapan tim medis Dinkes Kabupaten Blora.
"Ada undang-undangnya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita."
"Mana surat tugasnya. Kita DPR kunjungan ada undang-undang nya. Bukan teroris bukan nganu," bentak WR. (mam)