Berita Cilacap
Omzet Bisnis Kuliner di Cilacap Menurun Hingga 50 Persen, Contohnya RM Ayam Bakar Babeh
Sejak pemerintah meliburkan sekolah selama dua pekan dan kantor instansi memperpendek jam pelayanan, RM Ayam Bakar Babeh, sepi pembeli.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Imbas penyebaran virus corona berdampak pada bisnis kuliner di Kabupaten Cilacap.
Sejak pemerintah meliburkan sekolah selama dua pekan dan kantor instansi memperpendek jam pelayanan, RM Ayam Bakar Babeh, sepi pembeli.
Bahkan keadaan ini membuat Dwi, pemilik RM Ayam Bakar Babeh, kaget.
Dia menceritakan kondisi rumah makannya melalu video yang diunggah di media sosialnya.
• Sumanto Belum Percaya Pengasuhnya Meninggal, Malam Masih Ngobrol Bareng di RSKJ Purbalingga
• Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Bojanegara, Polres Purbalingga: Segera Tetapkan Tersangka
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
• Alhamdulillah, Tiga PDP Negatif Corona di RSMS Purwokerto, Tinggal Dua Lagi Nunggu Hasil Swab
Di video itu, Dwi menceritakan lahan parkir pelanggan yang tampak sepi kendaraan.
Meja makan yang sebagian besar tak berisi dan karyawannya yang tampak nganggur serta pilih main gawai.
"Ini biasanya ramai, tapi sekarang tak begitu. Ini mungkin salah satu karena virus corona, ya."
"Yang akhirnya warga berdiam diri di rumah," kata Dwi menceritakan kondisi rumah makannya di Jalan Dr Sutomo Cilacap.
Itu terjadi seusai Presiden Joko Widodo mengintruksikan pemda melakukan pemantauan dan menyiapkan rumah sakit sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji langsung mengambil kebijakan meliburkan sekolah dan tempat hiburan selama dua pekan, terhitung sejak Senin (16/3/2020).
Tatto juga mengimbau kepada warga untuk menjauhi kerumunan dan berdiam diri rumah.
Hal itu berdampak langsung terhadap bisnis kuliner di Cilacap.
Satu di antaranya rumah makan laris di Kabupaten Cilacap, yakni RM Ayam Bakar Babeh.
"Omzet kami di sini menurun 50 persen per hari," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (20/3/2020).
Dwi menambahkan, dalam keadaan normal, di tempatnya khususnya pada jam istirahat dan pulang kerja akan dipadati pengunjung.