Teror Virus Corona

Korban Meninggal setelah Positif Virus Corona di Italia Melebihi China, Situasinya Mirip di Wuhan

Korban Meninggal setelah Positif Virus Corona di Italia Melebihi China, Situasinya Mirip di Wuhan

FLAVIO LO SCALZO/REUTERS
Seorang pria memakai masker berjalan dengan anjingnya di Duomo Square, Milan, Italia. Kebijakan karantina diterapkan di seluruh Italia mulai 10 Maret sampai 3 April 2020. 

Korban Meninggal setelah Positif Virus Corona di Italia Melebihi China, Situasinya Mirip di Wuhan

TRIBUNBANYUMAS.COM, ITALIA - Korban meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Italia meningkat tajam.

Bahkan, jumlah korban meninggal stelah positif corona di Italia melebihi di China. Negara tempat di mana kali pertama virus dengan nama resmi Covid-19 itu ditemukan.

Tenaga medis China yang saat ini diperbantukan di Negeri Pizza menyebut kondisi Italia saat ini mirip di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, saat wabah virus corona menguasai kota itu.

Italia melaporkan 427 kasus kematian baru akibat virus corona pada Kamis (19/3/2020).

Kasus kematian baru ini terjadi dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total keseluruhan korban meninggal dunia di Italia mencapai 3.405.

Soal Anggota DPRD Blora Murka Tolak Cek Kesehatan, Ketua Dewan: Style Orangnya Memang Seperti Itu

PSIS Semarang Segera Boyongan, Lokasi Latihan Pindah di Stadion Kebondalem Kendal

Upacara Tawur Agung Kesanga Tetap Digelar di Candi Prambanan, Panitia: Peserta Sangat Terbatas

Video Produksi Hand Sanitizer Menggunakan Ciu Wlahar di Banyumas

Angka tersebut melampaui jumlah korban meninggal dunia di China, sekitar 3.200 orang, sejak pertama kali muncul di negara itu pada Desember 2019.

Sementara, virus corona di Italia baru terungkap pertama pada 21 Februari 2020, di wilayah bagian utara negara itu.

Dilansir dari Reuters, jumlah total kasus infeksi di Italia naik menjadi 41.035 dari sebelumnya 35.713 atau naik sekitar 14,9 persen.

Menurut Badan Perlindungan Sipil Italia, tingkat pertumbuhannya mencatatkan waktu tercepat dalam tiga hari terakhir.

Dari jumlah tersebut, 4.440 pasien telah dinyatakan pulih sepenuhnya.

PBNU dan PP Muhammadiyah Kompak Imbau Tak Gelar Salat Jumat untuk Sementara Waktu, Sesuai Fatwa MUI

Lockdown Tidak Ketat seperti di Wuhan

Selama hampir dua minggu, Italia telah menerapkan penguncian atau lockdown untuk menghentikan laju penyebaran virus.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte berencana akan memperpanjang masa penguncian yang seharusnya berakhir pada 3 April mendatang.

"Aturan yang kami terapkan, seharusnya diperpanjang dari tanggal sebelumnya."

"Kami telah menghindari keruntuhan sistem berkat tindakan pengetatan yang dilakukan," kata Conte dikutip Corriere della Sera via AFP, Kamis (19/3/2020).

Petugas Gabungan Berjaga di 4 Wilayah Perbatasan Banyumas, Antisipasi Penularan Virus Corona

Menurut Conte, puncak virus corona di Italia akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Oleh karena itu, ia akan tetap fokus pada penutupan sekolah dan membatasi aktivitas warganya.

Sementara itu, para ahli medis China yang membantu penanganan virus corona di Italia telah memperingatkan bahwa penguncian di Italia tidak cukup ketat.

Wakil Presiden Palang Merah China Sun Shuopeng bahkan menyebut situasi di Italia saat ini mirip dengan Wuhan.

"Situasinya mirip dengan yang kami alami dalam dua bulan lalu di Wuhan, China," kata Sun, dilansir dari CNN.

Viral Video Anggota DPRD Blora Murka Tolak Periksa Kesehatan Setelah Kunker ke Lombok: SOP-nya Mana?

Menurut dia, Wuhan telah mengalami penurunan tren infeksi setelah satu bulan penguncian.

Akan tetapi, Sun melihat tidak adanya penguncian ketat karena masih banyak transportasi umum yang beroperasi, warga masih bisa berpesta dan makan malam.

"Kami membutuhkan setiap warga untuk terlibat dalam perang melawan Covid-19," kata dia.

Sun menyarankan warga Italia untuk menghentikan semua kegiatan ekonomi dan semua orang harus tinggal di rumah.

Sebar Video Hoaks Virus Corona Kuli Bangunan Ini Mendekam di Penjara

Ganjar Geram Hoaks Soal Corona di Medsos Marak: Bercanda Tidak Seperti Itu!

Bukan TKW, Kita! Kronologi Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan Setelah Pulang Kunker dari Lombok

Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona: Hanya Batuk Kecil, Tak Ada Gejala Signifikan

Profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine Adam Kucharski mengatakan, penyebaran awal virus di Italia menunjukkan bahwa corona bisa menjadi wabah serius dalam waktu sangat singkat.

"Pesannya adalah, jika Anda memiliki transmisi yang tidak terdeteksi dan tidak dianggap serius, hal itu akan sangat cepat menyebar dan membebani layanan kesehatan Anda."

"Anda perlu mendeteksi wabah sedini mungkin," kata Kucharski. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jumlah Korban Meninggal Dunia akibat Virus Corona di Italia Lampaui China

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved