Berita Purbalingga

Kisah Perjuangan dan Ketulusan Supono Mustajab Merawat Sumanto, hingga Akhirnya Maut Memisahkan

Kisah Perjuangan dan Ketulusan Supono Mustajab Merawat Sumanto, hingga Akhirnya Maut Memisahkan

Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
Tangkapan Layar Youtube Tribun Jateng
In Memoriam - H Supono Mustajab semasa hidup saat berinteraksi dan mengasuh Sumanto, eks napi kasus kanibalisme. 

Kisah Perjuangan dan Ketulusan Supono Mustajab Merawat Sumanto, hingga Akhirnya Maut Memisahkan

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Masyarakat Kabupaten Purbalingga kehilangan tokoh yang cukup disegani. Dialah H Supono, pemilik Yayasan Annur panti rehabilitasi dan klinik jiwa di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.

Supono meninggal akibat kecelakaan di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Senin (16/3).

Supono yang hendak menuju Desa Serang mengendarai Honda Vario tertabrak mobil pick up yang melaju dari arah berlawanan.

Ucapan belasungkawa terus mengalir, termasuk di media sosial. Entah bagaimana perasaan Sumanto ketika mendengar kabar itu. Mengingat hubungan keduanya amat erat.

Supono kian terkenal usai keputusannya merawat Sumanto, pria yang sempat mengegerkan dunia karena kasus mencuri dan mamakan daging mayat yang telah dikubur.

Kisah Sedih Sumanto Si Manusia Kanibal Ditinggal Sang Penolong, H Supono Mustajab

Empat Raperda Kabupaten Purbalingga, Bupati Sebut Pembuatan Jaringan Jalan Baru

Sosiolog: Perlu Ada Regulasi dan Sanksi agar Social Distancing Efektif Kendalikan Wabah Corona

Korban Meninggal setelah Positif Virus Corona di Italia Melebihi China, Situasinya Mirip di Wuhan

Untuk diketahui, sejak keluar dari penjara atas kasus pencurian mayat, 2006 lalu, Sumanto hingga sekarang masih tinggal di panti yang dikelola H Supono.

Supono adalah sosok di balik perubahan perilaku Sumanto usai terjerat kasus pidana. Di tangan Supono, Sumanto menjadi sosok yang lebih baik.

Supono semasa masih hidup, 2017 silam pernah mengungkapkan alasannya bersedia merawat Sumanto yang tak lain karena kemanusiaan.

Bebas dari penjara, 2006 silam, Sumanto tak seperti eks narapidana lain yang bisa langsung pulang dan berkumpul keluarga.

Stigma dia sebagai eks kanibal masih terus melekat. Perbuatan kejinya di masa silam seakan sulit terampuni.

Sumanto ditolak warga di kampungnya, Desa Plumutan Kecamatan Kemangkon Purbalingga karena khawatir kejahatannya akan terulang.

Bukan TKW, Kita! Kronologi Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan Setelah Pulang Kunker dari Lombok

Jika warga di lingkungannya menolak, lalu siapa yang mau menampung Sumanto.

Supono dengan tangan terbuka mengutarakan niatnya ke keluarga untuk merawat Sumanto.

Selain Supono, konon ada pihak swasta atau lembaga bisnis yang juga berminat "meminang" Sumanto.

Tetapi keluarga lebih memercayakan pada H Supono untuk merawat Sumanto. Mungkin ada ketulusan yang dilihat keluarga pada diri Supono.

Sejak saat itu, Sumanto resmi dirawat Supono. Tentu tidak sembarang orang berani merawat Sumanto, eks napi dengan kasus yang menyeramkan.

Nyatanya Supono berhasil menundukkannya. Di tangan Supono, Sumanto berubah menjadi lebih baik. Meski belum sembuh betul, Sumanto mau beraktivitas layaknya orang normal.

Merasa Direndahkan Anggota DPRD Blora, TKW Asal Cilacap di Hongkong Bikin Surat Terbuka

"Bantu-bantu pak haji, cabut-cabut rumput, pokoknya ikut pak haji," kata Sumanto kala itu.

Hingga suatu ketika Supono merasa anak asuhnya itu telah sembuh, ia berusaha mengembalikannya ke keluarganya.

Bukan hanya sekali menurutnya, namun berkali-kali ia berusaha memulangkannya. Tetapi sayang, usahanya tak berhasil.

Warga masih belum bisa menerima kehadirannya kembali.

Stigma Sumanto sebagai manusia eks kanibal masih menyisakan trauma mendalam bagi warga.

Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona: Hanya Batuk Kecil, Tak Ada Gejala Signifikan

Viral Video Anggota DPRD Blora Murka Tolak Periksa Kesehatan Setelah Kunker ke Lombok: SOP-nya Mana?

Kalau Warga Cilacap Butuh Informasi Virus Corona, Dijamin Tanpa Hoaks, Hubungi Saja Nomor Ini

Polda Jateng: Hoaks Soal Corona Didominasi Pesan Berantai dari Whatsapp

Menyembuhkan Sumanto dari penyakit jiwanya bukan hal mustahil. Tetapi tiada jaminan, saat pria lajang itu sembuh, masyarakat di lingkungannya mau menerimanya kembali.

Alhasil Supono harus rela merawat Sumanto sampai waktu entah kapan. Belasan tahun tinggal di panti, Sumanto semakin tampak menua.

Usia Supono pun kian senja. Supono menemui ajal lebih dulu. Kakek itu meninggal akibat kecelakaan di Desa Serang, Karangreja.
Maut lah yang akhirnya memisahkan keduanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved