Teror Virus Corona
Kisah Pasien 1 Virus Corona Satu Minggu Menangis di Ruang Isolasi Bukan Karena Covid-19
Kisah pasien kasus pertama virus corona di Indonesia saat dikarantina terungkap setelah yang bersangkutan sembuh.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Kisah pasien kasus pertama virus corona di Indonesia saat dikarantina terungkap setelah yang bersangkutan sembuh.
Selama satu minggu dia tidak henti menangis di ruang isolasi, bukan karena corona namun karena identitasnya tersebar di media sosial dan latar belakangnya sebagai penari seniman membuat stigma negatif di masyarakat.
Setidaknya sudah ada 134 pasien yang dinyatakan positif terpapar virus tersebut.
Bahkan sudah ada lima orang positif yang meninggal dunia akibat paparan virus dari kota Wuhan, China ini.
Namun, penyakit ini bukanlah penyakit yang tak bisa disembuhkan.
Hal itu ditunjukan oleh tiga kasus pertama di Indonesia.
• Diduga Korban Pembunuhan, Jasad Seorang Nenek Ditemukan Terbungkus Daun Pisang
• Angka Kematian Corona di Indonesia Tinggi, Malaysia, Singapura, Vietnam Nihil Korban, Fase Kritis?
• Kisah Turiyan, 47 Tahun Lumpuh dan Hidup di Atas Mobil-mobilan Namun Tetap Produktif
• Simak 4 Hal Salah Kaprah Soal Virus Corona yang Justru Membuat Penyebaran Semakin Parah
Tiga perempuan ini berkesempatan menceritakan pengalaman mereka saat terpapar virus tersebut.
"Saya selama diisolasi, selama seminggu saya nangis terus," ujar Kasus 01 dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Namun, yang membuatnya menangis bukan karena dinyatakan positif penyakit yang baru ada di dunia ini.
Yang lebih menyedihkan dari terkena corona Ia menangis karena tekanan batin setelah identitasnya terungkap sehingga informasi simpang siur tentang dirinya beredar.
Terlebih lagi soal pemberitaan yang tak benar mengenai dirinya dan ibunya yang merupakan Kasus 02.
"Saya tahu yang dibicarakan beberapa media dan orang yang menyebarkan mengenai saya dan ibu saya dan menyerang profesi kami sebagai penari, pegiat seni, dan pejuang budaya yang selama hidup kami sekeluarga selalu berbuat apapun yang kami bisa untuk Indonesia dalam hal seni budaya" kata Kasus 01.
Hal tersebut membuat kondisi psikis dari Kasus 01 dan 02 menurun dan mungkin tak hanya dialami mereka, tapi juga pasien lainnya.
Kasus 01 mengatakan, begitu namanya tersebar sebagai penderita Covid-19, ia langsung kebanjiran pesan di WhatsApp dan media sosial.
Mereka bertanya bagaimana gejala yang timbul saat terinfeksi virus tersebut.