Berita Komunitas

Mengintip Sahabat Tenggang Semarang, Tak Sekadar Kuliah, Raeda Belajar Banyak Hal Bersama Anak

Bukan melulu berbagi finansial, komunitas yang digawangi para anak muda ini mengajak untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak.

Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG
Komunitas Sahabat Tenggang Semarang berfoto bersama anak-anak Kampung Tenggang, belum lama ini. 

Sahabat Tenggang juga sering ikut seminar dan masih banyak kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Dengan bergabung dengan komunitas Sahabat Tenggang Semarang, ia juga bisa bertemu dengan teman baru yang sudah seperti keluarga sendiri.

Tidak hanya satu, tetapi sangat banyak dan berasal dari berbagai kampus, komunitas, bahkan daerah yang berbeda.

Hal ini membuatnya bersyukur karena bisa menjalin tali silaturahmi dengan yang lain.

“Saya bisa dibilang sebagai anak rumahan, dulu memang jarang keluar rumah."

"Pas awal saya berkuliah, jauh dari rumah, 2015-2018 itu kegiatan saya masih sekitaran kuliah, dan kalo libur pulang rumah."

Kini Berstatus Penyidikan! Kasus Pelantikan Bertarif Perangkat Desa Bojanegara di Purbalingga

ZI Buka Suara, Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Purbalingga, Terjadi Juga di Cipawon Bukateja

"Tapi mulai akhir 2018,  setelah sudah tidak ada tanggungan mata kuliah lagi, saya berkeinginan cari kegiatan-kegiatan di luar perkuliahan."

"Akhirnya sering terlibat dalam kegaitan volunteer."

"Salah satunya di Sahabat Tenggang, di sini saya bisa lebih peduli dengan lingkungan sosial dan permasalahannya, terutama di bidang pendidikan,” tutur alumnus Universitas Wahid Hasyim itu.

Sementara itu, Raeda Nur Lailani mulai bergabung dengan komunitas Sahabat Tenggang Semarang di 2018.

Ia tertarik untuk bergabung karena ada ketertarikan di bidang kegiatan sosial.

Selain itu, awalnya hanya untuk mengisi waktu luang saja selain kuliah, tetapi ternyata di Sahabat Tenggang ini bisa menjadi tempat untuk belajar banyak hal.

“Yang awalnya cuma iseng gabung saja, justru buat aku jadi semakin belajar, buat harus banyak bersyukur."

"Belajar ikhlas dan berbagi. Juga belajar bagaimana mengurus adik-adik yang kondisinya aktif dengan karakter yang berbeda."

"Lalu, tentunya aku jadi dapat teman baru,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved