Teror Virus Corona
Corona Bukan Menjadi Pandemi Terparah Dalam Sejarah Dunia, Dulu Pernah Ada Flu Spanyol
World Health Organization (WHO) telah mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi global.
Mengapa disebut flu Spanyol?
Spanyol adalah salah satu negara pertama yang mengidentifikasi epidemi tersebut.
Para ahli sejarah percaya bahwa ini merupakan hasil dari wartime censorship atau sensor perang.
Pada masa itu, Spanyol merupakan negara netral sepanjang perang berlangsung sehingga bisa dengan bebas mempublikasikan penyakit tersebut lewat media massa.
Sebagai hasilnya, orang awam mengidentikkan penyakit tersebut dengan Spanyol dan namanya menjadi Spanish flu.
Pada akhir musim semi 1918, kantor berita Spanyol bahkan mengirimkan pernyataan pada kantor Reuters di London bahwa “penyakit dan epidemi aneh telah muncul di Madrid”.
Gejala flu Spanyol Gejala dari penyakit ini antara lain sakit kepala dan rasa letih, batuk kering, hilangnya nafsu makan, serta masalah pada pencernaan.
Kemudian pada hari berikutnya, diikuti oleh keringat yang keluar secara berlebihan.
• Sekolah-sekolah di Solo Diliburkan, Pemkot Solo Tetapkan KLB Corona, Ini Kegiatan yang DIlarang
• Jual Istri Siri Rp 2,5 Juta Sekali Kencan, Pria di Surbaya Merasa Sakit Hati Tapi Butuh
• Pasien Pertama yang Mengidap Corona di Indonesia Dinyatakan Sembuh dan Sudah Pulang
• Video Wanita Hamil Asal Jakarta Tersangkut Kasus Narkoba di Banjarnegara
Gejala tersebut terakselerasi setiap harinya.
Penderita akan mengalami kesulitan bernapas atau masalah lainnya pada pernapasan.
Mayoritas penderita flu Spanyol meninggal dunia akibat pneumonia.
Pada musim panas 1918, virus tersebut menyebar dengan cepat ke negara-negara di daratan utama Eropa.
Wina, Budapest, Hungaria menjadi hotspot juga sebagian Jerman dan Perancis.
Pada 25 Juni 1918, epidemi tersebut telah mencapai Inggris. Epidemi kemudian berubah menjadi pandemi yang merebak ke seluruh dunia. Virus ini kemudian menyebar ke Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Pasifik Selatan.
Di India, angka kematiannya bahkan mencapai 50 kematian per 1.000 orang.
Flu Spanyol sampai saat ini masih menjadi pandemi terburuk dalam sejarah, yang menewaskan 1 hingga 3 persen populasi dunia.
Pandemi flu Spanyol terus berlanjut sampai 1919, di mana jumlah penderitanya mulai berkurang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pandemi Terburuk Sepanjang Sejarah, Flu Spanyol Infeksi Sepertiga Warga Dunia",