Teror Virus Corona

Kisah Pasien Sembuh dari Corona Hanya Dengan Merawat Diri di Rumah, Saat Tahu Positif: Ini Keren!

Kisah seseorang yang sembuh dari corona hanya dengan merawat diri di rumah bisa dijadikan referensi.

Editor: Rival Almanaf
(AFP)
Elizabeth Schneider (37), salah satu korban virus corona yang berhasil sembuh. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Kisah seseorang yang sembuh dari corona hanya dengan merawat diri di rumah bisa dijadikan referensi.

Di tengah semakin merebaknya kasus virus corona di berbagai negara, ada kisah orang-orang yang berhasil sembuh dari pandemi global tersebut.

Elizabeth Schneider adalah salah satunya.

Perempuan 37 tahun ini memiliki pengalaman yang relatif ringan dengan virus corona.

Dia merawat dirinya sendiri di rumahnya di Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Schneider, yang memiliki gelar doktor di bidang bioengineering, seperti dilansir AFP menyebut, kisahnya dibagikan untuk memberi sedikit harapan kepada orang-orang yang sedang dilanda kepanikan.

Cegah Kelangkaan Akibat Kepanikan, Pemkab Banjarnegara: Batasi Pembelian Gula Pasir di Toko Modern

Pertama di Cilacap, Overpass Sigong Mulai Diujicobakan, Peresmian Tunggu Jadwal Gubernur Jateng

Reklamasi Eks TPA Gunung Tugel Purwokerto, Bupati Banyumas: Dijadikan Taman Keanekaragaman Hayati

Desa Kutasari Jadi Wilayah Endemik Demam Berdarah, Dinkes Purbalingga: Kami Pantau Seminggu Sekali

Kisahnya lebih umum daripada yang orang mungkin pikirkan.

Sebab otoritas kesehatan AS mengatakan, 80 persen kasus yang terjadi di sana merupakan kasus ringan.

Sisa kasus yang memerlukan rawat inap terutama dialami warga di atas usia 60 tahun dan orang-orang dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru.

Schneider mengungkapkan bagaimana dia pertama kali mulai mengalami gejala mirip flu pada 25 Februari lalu.

Gejala tersebut muncul tiga hari setelah dia menghadiri pesta.

Belakangan, setidaknya ada lima orang lainnya di tempat tersebut yang diidentifikasi terkena virus corona.

"Ketika bangun aku merasa lelah, tetapi itu tidak lebih dari apa yang biasanya dirasakan ketika harus bangun dan pergi bekerja, dan aku pun sangat sibuk di akhir pekan sebelumnya," kata dia.

Dia merasakan sakit kepala muncul di siang hari, bersama dengan demam dan sakit-sakit pada tubuh.

Kondisi ini membuatnya terpaksa meninggalkan kantornya di perusahaan bioteknologi dan pulang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved