Berita Semarang

Ketua LP2K Jateng Ngargono Khawatir Gula Pasir Palsu Beredar di Pasaran

Ketua LP2K Jateng Ngargono Khawatir Gula Pasir Palsu Beredar di Pasaran

rdcom
Ilustrasi gula pasir. 

Ketua LP2K Jateng Ngargono Khawatir Gula Pasir Palsu Beredar di Pasaran

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Menyusul aksi panic buying belum lama ini, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan.

Entah pengaruh secara langsung dari panic buying akibat ketakutan berlebih terhadap dampak virus corona atau tidak, faktanya di sejumlah daerah harga gula pasir melangit.

Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah, Ngargono mengaku bingung dengan fenomena kenaikan harga kebutuhan bahan pokok belakangan ini.

Menurutnya banyak hal perlu menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.

Cemburu Lihat Tanda Merah di Paha Istri, Suami Ini Kalap: Saya Kesal, Ajakan Intim Sering Ditolak

Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Guncang Bengkulu, BMKG Minta Masyarakat Waspada Gempa Susulan

Berdalih Bangunkan Santri untuk Tahajud, Pengasuh Ponpes Ini Cabuli Korban saat Tengah Malam

Dor! Dor! Dor! Polisi Ringkus Komplotan Spesialis Pembobol Minimarket Lintas Kota di Jateng

Sopir Transjakarta Penabrak Pajero Istri Jenderal Polisi Disanksi, Dirlantas: Bisa Jadi Tersangka

Menurutnya, gula pasir memang saat ini sedang tidak musim giling.

Seharusnya pemerintah cermat menghitung kebutuhan konsumsi maupun jumlah produksinya.

Hal ini penting untuk mengetahui apakah diperlukan impor atau tidak.

"Yang tidak kalah penting kapan waktu impor. Jadi jangan sampai terlambat karena pasti akan terjadi lonjakan harga dan spekulasi dari para pedagang besar dan distributor."

Depresi Dituduh Mencuri, Seorang Satpam Bunuh Diri. Ditemukan Istri Menggantung di Kamar Rumah

"Sehingga muncul banyak kasus gula rafinasi dipalsukan menjadi gula konsumsi, padahal itu adalah untuk industri," katanya.

Sedangkan kenaikan harga cabai, disebabkan faktor produksi.

Namun menurut Ngargono hal tersebut sebenarnya bisa diatasi jika penerapan kartu tani bisa berjalan lancar.

"Cabai juga karena faktor produksi dan sekaligus saya mengkritik kebijakan kartu tani yang katanya dapat mengetahui data mana sedang panen, mana sedang langka, tapi kenyataannya tidak jalan sama sekali, hanya omong kosong," imbuhnya.

Polisi Tangkap 6 Debt Collector, Sering Tarik Paksa Kendaraan, Resahkan Masyarakat

Maka, pemerintah harus memastikan stok dan distribusi berjalan dengan baik sehingga ada jaminan kebutuhan pasar tercukupi dengan harga wajar. Supaya masyarakat tidak panik.

Di sejumlah daerah, minyak goreng juga mengalami kenaikan yang meresahkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved