Berita Viral
Terinspirasi Sinetron, Siswi SMP Rekayasa Jadi Korban Penculikan Karena Takut Dimarahi Emaknya
Hanya karena takut dengan kemarahan mama, seorang siswi SMP berinisial SR rela merekayasa kejadian penculkan.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Hanya karena takut dengan kemarahan mama, seorang siswi SMP berinisial SR rela merekayasa kejadian penculkan.
Aksinya itu membuat keluarga dan warga di Kampung Maleleng, Kecamatan Pangkajene, Pangkep, Sulawesi Selatan panik bukan main.
Pasalnya SR sempat menghilang beberapa jam dari rumahnya.
Tak cuma itu, SR yang ditemukan dengan kondisi tangan terikat di gudang milik kerabatnya mengaku menjadi korban penculikan dan dibawa menggunakan mobil Toyota Avanza.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, polisi mengungkap peristiwa penculikan itu rupanya hanya karangan SR semata.
Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, SR terpaksa mengarang cerita rekayasa penculikan lantaran dirinya takut dimarahi orangtuanya karena menghilangkan sandal ibunya.
• Komisi 9 DPR RI: Pemerintah Wajib Kembalikan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan yang Telah Dibayarkan
• Hujan dari Siang hingga Malam, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Cilacap Selasa 10 Maret 2020
"Awalnya adiknya korban berinisial I bilang kalau ibunya akan marah karena menghilangkan sandalnya," kata Aji.
"Korban juga sakit hati karena permintaan untuk dibelikan sepatu tidak dipenuhi orangtuanya," tambahnya di Polda Sulsel, Senin (9/3/2020).
SR kata Aji semakin sakit hati usai kakak laki-lakinya menyuruhnya untuk pergi dari rumah.
SR pun kemudian lari bersembunyi di gudang milik tantenya dan meninum obat Paracetamol 2 tablet, Asam Fenamat, dan Antalgin hingga tertidur di gudang beras tersebut.
Saat terbangun dari dalam gudang tersebut, kata Aji, SR mendengar kepanikan orangtuanya dan melihat orangtuanya pergi mencarinya.
Dari situ, SR kemudian mengambil seutas tali dan mengikat tangannya seakan-akan dia diculik.
• Dul Jaelani Buatkan Lagu untuk Tiara Idol di Depan Maia dan Anang, Begini Response Tiara
• Viral Facebook Seorang Pria Robek Tas Louis Vuitton Rp 100 Juta Karena tak Terima Disebut Miskin
"Setelah ditemukan oleh tetangganya di gudang itu, dia lalu mengaku kepada tantenya kalau sudah diculik dan dibawa pergi melalui mobil Toyota Avanza," ujar Aji.
Rekayasa penculikan SR akhirnya terungkap ketika polisi menemukan kejanggalan cerita SR yang menyebutkan bahwa dirinya diculik oleh salah satu anak tokoh masyarakat di kampungnya.
Saat diperiksa, anak tokoh masyarakat tersebut tidak pernah menculik SR dan hanya melakukan kegiatan memancing di hari SR merekayasa penculikannya.
"Kepada penyidik, akhirnya korban mengaku bahwa dirinya mengarang cerita untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya," tutur Aji.
Menurut Polisi SR mengaku terinspirasi dari sinetron dan film televisi yang ditontonnya untuk merekayasa cerita penculikan dirinya.
Aji mengungkapkan, sesaat sebelum ditemukan, SR telah melakukan persiapan dengan mengambil seutas tali dan mengikatkan kedua tanganya di belakang badan agar terlihat seperti orang yang diculik.
• MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan. Ke Mana Uang yang Telah Dibayarkan?
• Pria ini Pelihara 32 Ekor Buaya di Belakang Rumah dengan Kandang Papan, Begini Langkah BKSDA
"Terinspirasi dari berbagai acara di TV. Sinetron, FTV kan banyak itu acaranya," kata Aji kepada wartawan di lobi Polda Sulsel, Senin (9/3/2020).
Agar terlihat lebih meyakinkan, SR kemudian mengeluhkan sakit saat ditemukan.
Kedua orangtuanya pun kemudian membawa SR ke rumah sakit untuk dirawat.
Selain dari kejanggalan keterangan para saksi dan orang yang dituduh SR telah menculiknya, kecurigaan polisi akan rekayasa cerita remaja itu terkuak usai penyidik melihat baju yang dikenakan sama sekali tidak lusuh.
"Bajunya ini bersih, karena kalau habis diculik kan bajunya kucek lusuh. (Kalau) ini tidak, dari situ keraguan kami. Hingga kita dalami," kata Aji.
Meski sudah mengungkap fakta kasus penculikan yang direkayasa oleh SR, tetapi hingga kini penyidik kata Aji masih terus memeriksa saksi-saksi terkait.
"Kita fokus ke pemeriksaan dulu, kita dalami. Jangan sampai ada pihak-pihak lain yang membuat rekayasa tersebut kita bisa belum menyimpulkan," kata Aji.
• Pria ini Pelihara 32 Ekor Buaya di Belakang Rumah dengan Kandang Papan, Begini Langkah BKSDA
• Iuran BPJS Tidak Jadi Naik, Akankah Sri Mulyani Tarik Rp 13,5 Triliun dari BPJS
Ayah SR Minta Maaf
AR, ayah dari SR meminta maaf atas rekayasa penculikan yang diuturkan anaknya hingga menghebohkan netizen di media sosial dan warga Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Saat ditemui wartawan di lobi Polda Sulsel, AR membacakan secarik kertas yang berisi permohonan maafnya sekaligus mewakili sang anak.
"Saya meminta maaf selaku orangtua dan sangat menyesal khususnya (untuk) masyarakat Pangkep dan kepolisian yang merasa tertipu dengan kejadian ini," kata AR, Senin (9/3/2020).
AR juga berjanji bakal memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak perempuannya tersebut.
Namun, AR mengaku selama ini tidak pernah memukuli anaknya meski alasan SR merekayasa penculikannya lantaran takut dimarahi orangtuanya karena telah menghilangkan sandal.
"Saya juga selaku orangtua dari SR berjanji akan lebih baik lagi dalam memberikan perhatian dan rasa kasih sayang," ucap AR.
Sementara itu, Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, pihaknya bakal bekerja sama dengan pemerintah setempat dan Dinas Sosial Kabupaten Pangkep untuk mengawasi cara orangtua dalam memperlakukan SR.
Menurut Aji, hal itu bertujuan agar kejadian yang sama tidak terulang dan memastikan agar SR mendapatkan perhatian dan kasih sayang orangtuanya.
"Tentu akan ada Dinas Sosial dan pemerintah setempat. Kami kerja sama dalam mengawasi keluarga korban," tutur Aji kepada wartawan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ikat Tangan Demi Merekayasa Penculikan, Bocah 12 Tahun Takut Dimarahi Hilangkan Sandal Sang Ibu,