Berita Cilacap
Ini Cerita Kemoterapi Pertama Afifah di Yogyakarta, Bocah Penderita Hemangioma Asal Kroya Cilacap
Apalagi sejak benjolan di kepala Afifah membesar, Fauzi sering meninggalkan pekerjaannya di Bogor itu untuk pamit pulang menjenguk anaknya di Cilacap.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Afifah Khoirun Nisa (1), bocah asal Kroya, Kabupaten Cilacap, yang menderita tumor pembuluh darah telah menjalani kemoterapi di RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Senin (9/3/2020).
Fauzi, ayah Afifah mengatakan, seminggu sekali anaknya secara rutin menjalani kemoterapi di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Dan pada pekan ini untuk pertama kalinya Afifah menjalani kemoterapi.
Fauzi menuturkan, rombongan keluarga Afifah menyewa mobil untuk perjalanan ke Yogyakarta.
Afifah ditemani kedua orangtuanya dan kakek neneknya.
Total enam orang yang ikut menemani Afifah berobat ke Yogyakarta.
• ZI Buka Suara, Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Purbalingga, Terjadi Juga di Cipawon Bukateja
• Desa Sumingkir Jadi Exit Tol Cilacap, Kades: Terdampak Cuma di Dusun Kedung Banteng Selatan
• BREAKING NEWS, Empat Pasien Dinyatakan Negatif Corona di Banyumas, Tinggal Satu Lagi
"Berangkat pukul 03.00 dari Cilacap, biar nyampe rumah sakit bisa sebelum pukul 09.00," kata Fauzi kepada Tribunbanyumas.com, Senin (9/3/2020).
Fauzi menuturkan, perjalanan Cilacap ke Yogyakarta harus ditempuh selama sekira 5 jam.
Terlebih Afifah sering menangis di dalam perjalanan.
Sehingga tidak bisa dipungkiri perjalanan itu kerap berhenti untuk menenangkan Afifah.
Dalam sekali perjalanan ke Yogyakarta, tutur Fauzi, dia membutuhkan uang sekira Rp 1 juta.
Uang sebanyak itu harus disiapkan setidaknya seminggu sekali.
Karena jadwal kemoterapi Afifah setiap Senin.
Tentu jumlah itu terlalu besar bagi Fauzi yang bekerja sebagai sopir.
Apalagi sejak benjolan di kepala Afifah membesar, Fauzi sering meninggalkan pekerjaannya di Bogor itu untuk pamit pulang menjenguk anaknya di Cilacap.
Seperti minggu ini, Fauzi untuk kesekian kalinya izin pulang ke Cilacap untuk mengantar anaknya kemoterapi di Yogyakarta.
Menurut Fauzi, proses kemoterapi pertama Afifah berjalan lancar.
"Tadi sudah disuntik dan diambil darahnya," kata bapak dua anak itu.
Setelah Afifah selesai kemoterapi, Fauzi langsung pulang ke Cilacap.
Sekira pukul 17.00 mobil Avanza yang dikendarai keluarga Afifaf tiba di Desa Rawaseser Mujurlor, RT 02 RW 03, Kroya, Cilacap.
• Panik Sudah Tidak Kuat, Mobil Berhenti, Wanita Itu Melahirkan di Depan Koramil 08 Barumun
• Kecelakaan Speedboat Rombongan Paspampres di Palangkaraya, Enam Tewas Satu Penumpang Masih Hilang
• Bertandang ke Babel United FC, Persekat Tegal Bawa 20 Pemain
Menderita Hemangioma
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, nasib pilu dialami Afifah Khoirun Nisa, bocah yang baru akan berulang tahun untuk kali pertama pada 23 Maret 2020.
Anak pasangan suami istri (pasutri), Muhammad Fauzi dan Wafiratul Laela itu menderita hemangioma atau dikenal sebagai tumor pembuluh darah.
Di usianya yang belum genap setahun, ia tentu saban hari menanggung sakit.
Betapa tidak, hemangioma membuat mata kanannya tak bisa melek.
Ya, benjolan besar menutup hampir keseluruhan mata kanan Afifah.
Benjolan juga membuat lubang hidung bagian kanan tidak berfungsi secara normal.
Kian hari, benjolan di sebelah kanan kepalanya iut juga makin membesar.
Fauzi dan Laeala telah mencoba segala cara untuk kesembuhan anak keduanya.
Tetapi dari ke hari dari sekian pengobatan tak kunjung membuat benjolan di kepala Afifah kempes.
"Waktu berobat di Bogor, saya sudah habis uang Rp 15 juta," kata Fauzi saat ditemui TribunBanyumas.com di rumahnya, di Kroya, Minggu (8/3/2020).
Saat itu, kata Fauzi, dia memutuskan membawa anaknya berobat di satu rumah sakit di Bogor.
Alasan membawa anaknya ke Bogor sederhana, karena di kota itu tempat Fauzi bekerja.
• Kecelakaan Speedboat Rombongan Paspampres di Palangkaraya, Enam Tewas Satu Penumpang Masih Hilang
• Tiga Bocah Kena Tipu di Semarang, Diiming-imingi Burung Merpati, Sepeda Digondol Sunaryo
• Makam Nur Haniyatun Dibongkar, Somad Ingin Pastikan Penyebab Kematian Putrinya, Awalnya Gantung Diri
Sehingga Fauzi bisa mengawasi langsung kondisi anaknya.
Namun, setelah berobat di Bogor, kondisi Afifah tak kunjung membaik.
Sehingga setelah berobat ke Bogor, Fauzi membawa berobat di rumah sakit di Purwokerto.
Namun, tetap tidak banyak perubahan di kepala Afifah.
Benjolan itu makin besar saja.
Fauzi mengakui setelah benjolan di kepala Afifah semakin besar, dia sering pulang ke Cilacap.
"Biasanya setahun pulang dua kali, pas tahun baru sama Lebaran."
"Sekarang tiap bulan selalu pulang, gak enak juga sama bos," kata bapak dua anak itu.
Di kota hujan itu, Fauzi bekerja sebagai sopir.
Pekerjaan itu sekarang sering dia tinggalkan demi mengantar Afifah berobat ke rumah sakit.
Sudah tiga kota yang dia singgahi, dari Bogor, Purwokerto, dan yang terakhir Yogyakarta.
Fauzi ingin anaknya mendapat penanganan segera.
Sehingga dia memutuskan membawa Afifah berobat ke RSUP dr Sardjito, Yogyakarta.
"Saya sudah tidak tega melihat anak saya. Saya ingin anak saya cepat sembuh," ujarnya.
• Perjuangan Hidup Bayi di Batang, Kamar Bima Dipenuhi Tabung Oksigen, Divonis Derita Jantung Bocor
• Galian C Grobogan Telan Korban, Lima Santriwati Ponpes Al Lathifiyah Tewas Tenggelam
• Kampanye Gerakan Cuci Tangan Gunakan Sabun, IDI Banjarnegara: Tak Perlu Over Panic Hadapi Corona
Fauzi berharap setelah mendapat penanganan di RSUP dr Sardjito, kondisi Afifah bisa membaik.
Pasalnya, di rumah sakit itu, Afifah akan dikemoterapi sebanyak empat kali dalam sebulan.
Dan, sebanyak itu pula Fauzi harus bolak-balik Cilacap-Yogyakarta.
"Kalau pengobatannya sih ditanggung BPJS, ongkos transportasi dan yang lainnya untuk Afifah saya yang tanggung," ceritanya.
Sejak kondisi Afifah semakin parah, banyak teman-teman Fauzi yang mengulurkan tangan untuk meringankan bebannya.
Ada yang mengantar bantuannya langsung ke rumah. Ada juga yang dikirim ke rekening istrinya.
Fauzi mengaku pasrah foto anaknya tersebar di grup-grup media sosial warga Cilacap.
Karena dari situ kadang uluran pertolongan datang.
Laela, istri Fauzi, mengatakan sudah Rp 30 juta ongkos yang dikeluarkan untuk membiayai pengobatan Afifah.
Jumlah itu akan bertambah mengingat Afifah akan dikemoterapi di Yogyakarta.
Laela sangat bersyukur apabila ada orang memberi bantuan kepada keluarga kecilnya.
Karena Laela mengakui pendapatan suaminya yang berprofesi sebagai sopir tidak cukup menanggung semua ongkos berobat.
"23 Maret nanti Afifah tepat satu tahun," kata Laela.
Tepat di ulang tahun Afifah yang pertama, Laela berharap Tuhan memberikan mukzijat berupa kado kesembuhan untuk anak keduanya. (Muhammad Yunan Setiawan)
• Pelantikan Perangkat Desa Bertarif, Capai Rp 80 Juta, Polres Purbalingga: Sisa Uang di Laci Kades
• Tiga Desa di Kecamatan Jeruklegi Bakal Dilintasi Tol Pejagan-Cilacap, Exit Tol di Sumingkir
• Kisah Pesulap Asal Inggris di Semarang, Mau Ngisi Acara di Kapal Viking Sun, Tapi Malah Dilarang