Berita Grobogan
Galian C Grobogan Telan Korban, Lima Santriwati Ponpes Al Lathifiyah Tewas Tenggelam
Para santriwati bersama pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi sedang kerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN - Galian C yang berlokasi di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menelan korban jiwa, Senin (9/3/2020) pagi sekira pukul 10.00.
Enam orang tewas tenggelam di lokasi penambangan tanah dan batu tersebut.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Kompas.com, Senin (9/3/2020), bekas kerukan ekskavator galian c yang beroperasi selama beberapa tahun ini membentuk cekungan.
Cekungan kini nampak menyerupai danau lantaran dipenuhi air hujan.
"Enam orang tewas dan dua orang selamat," kata tokoh masyarakat setempat, Sukarjo (53) saat ditemui di lokasi kejadian.
• ZI Buka Suara, Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Purbalingga, Terjadi Juga di Cipawon Bukateja
• Desa Sumingkir Jadi Exit Tol Cilacap, Kades: Terdampak Cuma di Dusun Kedung Banteng Selatan
• Ganjar Didatangi Eks Anggota ISIS, Begini Hasil Percakapan Mereka di Puri Gedeh Semarang
Berdasarkan data dari Polsek Brati, lima orang tewas merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Lathifiyah yang lokasinya tak jauh dari galian C tersebut.
Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan.
Lima di antaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah.
Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL (17) warga Temon, Brati, SS (17) warga Getasrejo, Grobogan
NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi.
Sementara seorang korban yaitu pemilik Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58).
Adapun dua orang korban selamat yakni NS (16) warga Klambu dan LA (15) warga Klambu.
Menurut Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi, sebelum kejadian, para santriwati bersama pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi sedang kerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C.
Saat itu beberapa santriwati meminta izin untuk membersihkan tangan dan kaki di pinggir kubangan galian C yang telah dipenuhi air.
Nahas, seorang santriwati terpeleset tercebur ke lokasi cekungan galian C tersebut.