Berita Jateng

Ganjar Didatangi Eks Anggota ISIS, Begini Hasil Percakapan Mereka di Puri Gedeh Semarang

Di Puri Gedeh Kota Semarang itu, eks ISIS mendatangi Ganjar lantaran ingin membantu program deradikalisasi yang digencarkan Pemprov Jateng.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara dengan eks kombatan ISIS, Febri Ramdani di Rumah Dinas Gubernur, Puri Gedeh, Semarang, Senin (9/3/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Seorang eks anggota ISIS, Febri Ramdani dan dua orang eks narapidana terorisme (napiter), Nur alias Hariyanto dan Badawi Rahman alias Yusril mendatangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Senin (9/3/2020).

Di Puri Gedeh Kota Semarang itu, mereka mendatangi Ganjar lantaran ingin membantu program deradikalisasi yang digencarkan Pemprov Jateng.

Kepada Ganjar, Febri yang merupakan warga Depok Jawa Barat ini menceritakan kisahnya yang sempat singgah di Suriah selama 300 hari.

Pengalamannya itu pun ditulis dalam buku berjudul "300 Hari di Bumi Syam: Perjalanan Seorang Mantan Pengikut ISIS".

BREAKING NEWS, Empat Pasien Dinyatakan Negatif Corona di Banyumas, Tinggal Satu Lagi

Nasib Atlet Arum Jeram Belum Jelas, KONI Banyumas: Terjadwal Agustus di China

Kisah Pesulap Asal Inggris di Semarang, Mau Ngisi Acara di Kapal Viking Sun, Tapi Malah Dilarang

Pelantikan Perangkat Desa Bertarif, Capai Rp 80 Juta, Polres Purbalingga: Sisa Uang di Laci Kades

"Selama ini, Ganjar sangat fokus terhadap upaya deradikalisasi."

"Upaya-upaya pencegahan paham radikal sangat kuat dilakukan di Jateng ini," ucap Febri dalam siaran pers yang diterima Tribunbanyumas.com, Senin (9/3/2020).

Untuk itu, dirinya ingin berbagi pengalaman dan membantu Ganjar dalam upaya deradikalisasi agar lebih efektif.

"Saya harap bisa membantu deradikalisasi yang dilakukan pak Ganjar."

"Mudah-mudahan bisa menebus kesalahan saya selama ini," ujarnya.

Ia menceritakan, berangkat ke Suriah untuk menyusul keluarga besarnya yang terpengaruh propaganda ISIS.

Dengan menjual seluruh aset di Indonesia, keluarga besarnya berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Ketika tiba di Suriah, Febri menyaksikan bagaimana kengerian yang terjadi akibat perang saudara di negara itu.

Semuanya berbeda dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.

Selama lima bulan Febri mencari keluarganya di Suriah.

Saat ketemu, ada beberapa saudaranya yang sudah meninggal karena dipaksa berperang.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved