Teror Virus Corona

Dinkes Purbalingga Pantau Kondisi Kesehatan WNA di WIlayahnya Terkait Corona

Menanggapi mewabahnya virus Corona (Covid-19), Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga lakukan pengawasan terhadap Warga Negara Asing.

Editor: Rival Almanaf
TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memeriksa kondisi tubuh wisatawan asing menggunakan thermometer usai terdeteksi thermal scan mengalami peningkatan suhu badan di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. 

TRIBUNBANYUMAS. COM, PURBALINGGA - Menanggapi mewabahnya virus Corona (Covid-19), Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga lakukan pengawasan terhadap Warga Negara Asing.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Purbalingga Hanung Wikantono menuturkan rata-rata  Warga Negara Asing (WNA) berasal dari Korea Selatan.

Pihaknya akan melakukan pemantauan melalui pelayanan kesehatan yang ada di wilayah untuk mengetahui siapakah yang pulang ke negaranya.

"Kalau misal pulang mereka biasanya dilakukan pemeriksaan di bandara maupun pelabuhan. Tidak ada yang langsung pulang ke Purbalingga, " tuturnya,Jumat (6/3).

Terkuak Mayat Wanita Muda Bertato yang Ditemukan di Lembang Bandung, Ini Sosoknya

Pengakuan Tersangka Penipuan Perekrutan Pegawai Bandara Soedirman Setelah Perdaya 154 Orang

Dark Mode WhatsApp Sudah Bisa Digunakan, Berikut Panduan Cara Mengaktifkannya

Meski telah di screeening, Pihaknya juga akan mendatangi WNA untuk melakukan pengecekan kesehatan. Pengecekan dilakukan berupa pemeriksaan suhu tubuh.

" Kalau suhunya tinggi maka akan langsung diisolasi, " kata dia.

Hanung menghimbau kepada setiap pelayanan kesehatan ditingkat Puskemas harus memulai meningkatkan kewaspadaan dini. 

Apabila ada pasien yang mengalami gejala berupa panas lebih dari 38 derajat celsius, batuk, sakit tenggorokan, dan sesak nafas, petugas kesehatan harus melakukan analisa serta karantina.

"Harus ditanya lebih lanjut Apakah pernah ke luar negeri atau baru pulang, ataupun pernah berinteraksi dengan negara-negara Korea, Singapura, Malaysia maupun India. Kalau ada ya langsung karantina," tutur dia.

Untuk saat, pihaknya telah menyiapkan tempat karantina di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata.

Namun untuk Kabupaten Banyumas rujukan akan diarahkan ke RSUD Margono Soekarjo.

Raih Nilai SKD Hingga 408, Peserta Ini Justru Dipastikan Gagal CPNS dan Dijebloskan ke Penjara

Informasi Aktual Virus Corona Tanpa Hoaks, Silakan Simpan Nomor WhatsApp Ini

Pencarian Bocah 4 Tahun Tenggelam di Sungai di Kendal Berujung Duka, Simak Foto-foto Evakuasinya

"Terus fasilitas pelayanan kesehatan pertama Harus merujuk secara berjenjang di tata laksanai sesuai prosedur dan penanganan virus corona," tuturnya.

Terkait ketersedian masker, kata dia, di pasaran saat ini mulai langka. 

"Kalau orang sehat sebenarnya tidak perlu masker. Namun masker digunakan untuk orang sakit dan ketempat ramai," tuturnya.

Menurutnya, Purbalingga belum begitu kesulitan untuk mendapatkan masker. Begitu juga hand sanitiser masih banyak dijumpai.

"Jadi saya menghimbau agar masyarakat bisa menjaga kesehatan dengan cara mencuci tangan dan menjaga asupan gizi yang baik, " imbuhnya.

Ia mengatakan masyarakat juga tidak perlu panik adanya virus corona. Jika dilihat jumlah kematian tidak sebanyak virus Sars (H5N1).

" Jadi seperti yang disampaikan Presiden 95 persen penderita Corona sembuh. Jadi tidak perlu panik yang penting jaga kesehatan, " tukasnya.

Disisi lain jajaran Polres Purbalingga telah melakukan pengecekan masker di sejumlah apotek dan minimarket untuk mencegah penimbunan.

Polda Jateng Sita 4000 Masker Hasil Penimbunan, Apakah akan Dibagi ke Masyarakat? Begini Jawabannya

Pasien Suspect Corona Meninggal di RSPI Sulanti Saroso, Hasil Tes Belum Keluar

Kasat Reskrim Polres Purbalingga, AKP Willy Budiyanto, mengatakan hingga saat ini ketersediaan masker masih normal.

Harga masker di pasaran masih tergolong wajar.

"Namun apabila kami temukan adanya pelanggaran hukum, akan ditindak tegas," tegasnya.

Namun demikian, ia juga memerintahkan anggotannya untuk ikut memastikan para pedagang tidak melakukan penimbunan masker.

"Namun tidak menutup kemungkinan bisa habis karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan," ujarnya. (rtp)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved