Berita Banyumas
Tangis Kakak Sertu Anumerta Dita Ilham saat Kumandangkan Azan di Pusara Sang Adik: Sudah 232 Hari
Tangis Kakak Sertu Anumerta Dita Ilham saat Kumandangkan Azan di Pusara Sang Adik: Sudah 232 Hari
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Air mata keluarga Sertu (Anumerta) Dita Ilham Primojati, tidak dapat dibendung.
Tembakan Salvo ikut mengiringi jenazah yang masuk ke liang lahat.
Ketika mengumandangkan Azan di atas pusara makam, tangis Dita Ibnu yang merupakan kakak pertama akhirnya pecah.
• Reaksi Media dan Netizen Malaysia Dengar Kabar Suami BCL Ashraf Sinclair Meninggal Dunia
• Oknum Guru di Banjarnegara Setubuhi Muridnya di Toilet hingga di Pinggir Jalan, Ini Pengakuannya
• Rumahnya di Banyumas Jadi Lokasi Pembantaian Satu Keluarga, Misem Ungkap Kejadian 20 Hari Setelahnya
• Kisah Bule Belanda Jualan Kebab di Cilacap, Ini Jawabnya Ditanya Kenapa Pilih Tinggal di Indonesia
Tangis histeris sang kakak membuat keluarga yang lain tidak kuasa pula menahan tangis.
Diketahui bahwa Sertu (anumerta) Dita Ilham Primojati menjadi salah satu korban kecelakaan Helikopter MI-17 yang jatuh di pegunungan Papua.

Jenazah Sertu (Anumerta) Dita Ilham Primojati tiba di rumah duka di Desa Kemutug Kidul RT 8 RW 1, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas pada Selasa (18/2/2020) sekira pukul 01.30 WIB.
Helikopter MI-17 milik TNI AD hilang kontak sejak 18 Juni 2019 dan dapat ditemukan pada 10 Februari 2020.
"Sudah 232 hari kita menghitung dan menunggu kepastian keberadaan Ilham," ujar Ibnu.
Sang kakak, Ibnu bercerita banyak tentang berbagai macam kenangan bersama dengan adiknya Sertu (anumerta) Dita Ilham Primojati.
"Saya dan ilham sering bermain berdua naik motor bersama teman-teman.
Dia anaknya periang, bergaul juga asik, tidak gampang baper," ungkapnya kepada TribunBanyumas.com, Selasa (18/2/2020).
Ibnu menceritakan jika komunikasi terakhirnya dengan almarhumah adalah saat puasa tahun 2019 kemarin.
"Jadi kita waktu itu update siang-siang, dia update makanan saya juga update makanan, kita sama-sama tidak puasa," ungkapnya.
Ibnu bercerita jika hal yang paling diingat adalah, bahwa adiknya saat ingin berangkat terbang pasti selalu minta izin terlebih dahulu.
"Mas aku mau terbang dulu seperti itu, cuma memang yang terakhir ini dia tidak bilang ke saya," imbuhnya.