Mau Wisata yang Beda di Banyumas? Ini Lho Kampung Mino, Anda Bisa Belajar Segala Hal tentang Nopia

Berbentuk bulat, putih bersih seperti telur ayam kampung, menjadikannya cocok sebagai hantaran oleh-oleh

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah

Ukurannya lebih kecil ketimbang Nopia, tetapi bahan dan cara pembuatannya masih sama persis.

Mino yang sudah dikemas di jual Rp 15 ribu perkilo.
Mino yang sudah dikemas di jual Rp 15 ribu perkilo. (Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati)

Nopia diperkirakan muncul pada 1950-an. Seperti cerita yang dituturkan oleh Rakiwan (66) pengusaha Nopia yang cukup tua.

"Keluarga saya mulai merintis usaha pembuatan nopia sejak 1950-an.

Sedangkan saya melanjutkannya sejak 1984-an," ujar Rakiwan kepada TribunBanyumas.com, Kamis (13/2/2020).

Rakiwan menceritakan jika dalam sehari dia bisa memproduksi Nopia dan Mino mencapai 30 kg - 45 kg adonan sehari.

Adonan tersebut kurang lebih bisa menghasilkan 3.000 buah Mino.

Satu kilogram Mino sendiri dihargai Rp 15 ribu.

Ketika memasuki bulan Ramadan produksi Nopia dan Mino bisa bertambah.

Apalagi menjelang lebaran, banyak dicari sebagai jamuan para tamu yang datang ke rumah.

Kampung Nopia Mino sebagai tempat wisata home industri juga memberikan kesempatan para pengunjung belajar membuat secara langsung.

Adonan Mino yang ditempelkan di Gentong (alat pemanggangan tradisional terbuat dari tanah liat).
Adonan Mino yang ditempelkan di Gentong (alat pemanggangan tradisional terbuat dari tanah liat). (Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati)

Cukup membayar Rp 12 ribu, anda bisa berkeliling kampung, sambil melihat sekaligus praktik membuat makanan khas Banyumas tersebut.

Bukan hanya menawarkan wisata home industri, kampung Nopia Mino juga menyuguhkan wisata selfie.

Ada spot foto keren yang sudah digambar oleh para pemuda setempat sehingga para pengunjung tidak akan merasa bosan.

"Selain bisa melihat pembuatan Nopia dan Mino, berfoto di spot instragamable lalu pulangnya dapat membawa oleh-oleh Nopia dan Mino buatan sendiri," ujar  Bagian Humas dan Promosi Paguyuban Mino Nopia Banyumas, Mangun Handoyo (68).

Para pengunjung biasanya dari kalangan anak-anak TK, Mahasiswa, ataupun umum yang penasaran terhadap proses pembuatan Mino Nopia yang unik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved