Polemik Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS

Kisah Warga Orangtua WNI Eks ISIS di Solo yang Minta Anaknya Dipulangkan, Mengaku Dipaksa ke Suriah

Orangtua WNI eks ISIS asal Solo Jawa Tengah bernama Wargiyem menyebut anaknya yang saat ini masih di kamp penampungan eks ISIS menangis minta pulang

Editor: Rival Almanaf
(TRIBUNSOLO.com/ADI SURYA SAMODRA)
Putri Warjinem dibawa kabur menantunya ke Suriah untuk menjadi simpatisan ISIS sejak 2014 silam. Ia pun memohon pada Jokowi untuk memulangkan anaknya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Orangtua WNI eks ISIS asal Solo Jawa Tengah bernama Wargiyem menyebut anaknya yang saat ini masih di kamp penampungan eks ISIS menangis minta dipulangkan.

Oleh karena itu Wargiyem meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memulangkan anaknya.

Putri dari Wargiyem bergabung ke ISIS dan saat ini berada kamp pengungsian.

Wargiyem menuturkan, anaknya berangkat ke Suriah pada akhir 2014 lalu bersama sang suami.

Hal tersebut diungkapkan Wargiyem dalam acara Kabar Petang yang diunggah di kanal YouTube TVOne News, Senin (10/2/2020).

Mantan Direktur Barcelona Sebut Messi Bisa Bermain Satu Tim dengan Ronaldo di Tim Ini

Pesan Makanan Via Ojek Online, Warga di Kupang Temukan Belatung di Ayam Goreng

Bahkan, Wagiyem mengatakan, awalnya dirinya tidak mengetahui jika sang anak berangkat ke Suriah.

"Saya tidak tahu, tahu-tahu sudah dikabari kalau sudah di Suriah," ujar Wargiyem.

Ia mengatakan, dirinya sempat terkejut mendapat kabar sang anak sudah berada di Suriah dan bergabung dengan ISIS.

"Saya sendiri kaget, anak saya nggak tahu apa-apa itu, anak saya itu orang baik-baik, pendiam dan pintar," ungkap Wargiyem.

Wargiyem mengatakan, ia aktif berkomunikasi dengan sang anak yang saat ini masih berada di kamp pengungsian.

Setiap komunikasi, Wargiyem mengungkapkan, sang anak meminta bantuannya untuk dikirim uang.

Jadi Tersangka Pengedar Sabu, Bintang Film Air Terjun Pengantin ini Enggan Disebut Artis

Teror Virus Corona Wuhan Semakin Luas, TNI Jaga Perbatasan Singapura - Indonesia dengan Kapal Perang

Hal itu lantaran, di kamp pengungsian, sang anak kekurangan bahan makanan dan tak punya uang.

"Akhir-akhir ini sering komunikasi mohon dibantu, kami di sini kesusahan, mohon dibantu untuk makan anak dan cucu."

"Kalau tidak ada makan, saya puasa, mohon dibantu, terus dan terus," tutur Wargiyem menceritakan sang anak meminta bantuannya.

Menurut Wargiyem, dari cerita anaknya, sekarang di kamp pengungsian sudah terdapat ribuan orang yang mengungsi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved