Teror Virus Corona

Teror Virus Corona Wuhan Semakin Luas, TNI Jaga Perbatasan Singapura - Indonesia dengan Kapal Perang

Indonesia masih negatif corona meski negara tetangga sudah ada yang menelan korban jiwa. Untuk terus mencegahnya TNI AL menerjunkan 5 kapal perang.

Editor: Rival Almanaf
(KOMPAS.com/Anton Abdul Karim)
Ilustrasi KRI TNI AL. KOMPAS.com/Anton Abdul Karim 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Teror virus Corona semakin meluas dan dampaknya kian parah. Kabar terakhir 1016 orang sudah dinyatakan tewas karena virus yang berasal dari Kota Wuhan China tersebut.

Negara-negara di Asia Tenggara mulai terjangkit mulai Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, bahkan terakhir Singapura sudah menjadi zona orange yang artinya mulai banyak ditemukan kasus tersebut.

Sementara itu, Indonesia masih negatif corona. Belum ditemukan satu orangpun di NKRI yang terjangkit virus mematikan tersebut.

Ada beberapa WNI yang positif namun lokasinya tersebar di negara lain.

Suami di Pasuruan Jual Istri dengan Tarif Rp 50 Ribu Sekali Kencan dan Videokan Adegan Panasnya

Nekat Buka Jendela Pesawat Wings Air Seorang Pria di Balikpapan Diblacklist Dari Penerbangan

Berikut Prakiraan Cuaca di Kabupaten Cilacap, Selasa 11 Februari 2020

Fakta Baru Istri Bunuh Suami di Jakarta, Aulia Sempat Cari Dukun Santet ke Prangtritis Yogyakarta

Untuk mencegah virus itu masuk ke Indonesia Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Yudo Margono memerintah jajaran untuk memperketat penjagaan laut perbatasan antar negara di wilayah Pertahanan I.

Hal ini untuk mengantisipasi masuknya personil-personil ilegal dari Singapura baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA).

"Atas adanya 6 orang orang WNI yang diduga suspect masuk ke Tanjungpinang, saat itu juga Kogabwilhan langsung meningkatkan pengawasan di laut perbatasan," kata Yudo, Selasa (11/2/2020).

Tidak main-main, Yudo bahkan langsung menurunkan 5 KRI untuk bersiaga dan stanby disejumlah perbatasan periaran antar negara yang kerap dijadikan jalur masuk perdagangan orang.

"Saat ini sudah kami lakukan operasi PAM perbatasan RI-Singapura, ada 5 KRI jenis kapal patroli yang melaksanakan patroli," katanya menegaskan.

Untuk unsur operasi, kata Yudo didukung personil Lantamal IV, Lanal Batam, Bakamla, Guskamla dan dari Korem 033/WP serta Polda.

Untuk Kogabwilhan I sendiri sudah melakukan operasi di Selat Singapura dan selat Malaka yang dipimpin langsung oleh panglima koarmada 1.

"Saat ini perairan Kepri sudah warning, makanya pengawasan dan operasi terus dilakukan, karena musuh yang dilawan merupakan musuh yang tidak terlihat dengan kasat mata," jelasnya.

Yudo mengaku Kepri harus waspada sebab pintu keluar masuk Singapura dan malaysia lebih banyak di Batam, banyak transportasi melalui kapal laut, kapal kecil hingga kapal besar.

Dan tidak hanya itu, lanjutnya pelabuhan-pelabuhan tikus juga banyak, hal ini yang dikhawatirkan akan menjadi sumber masuknya virus tersebut.

"Setidaknya dengan disiagakannya 5 KRI di perairan perbatasan antara Indoneaia dengan Singapura dan Indoneaia dengan Malaysia, kami berusaha upaya pencegahan masuknya virus ini dari negara luar yang sudah terjangkit bisa diminimalisir," pungkasnya.

Jadwal Siaran Sepak Bola Selasa 11 Februari 2020, Piala Gubernur Jatim dan Piala AFC Live di RCTI

Berikut Jadwal Bioskop di Kota Tegal Selasa 11 Februari, Ada Film Birds of Prey

Diajak Berhubungan Badan Oleh Pria Bermasker di Pinggir Jalan, Siswi SD di Tasikmalaya Trauma Berat

Prakiraan Cuaca di Banyumas Purwokerto Selasa 11 Februari 2020

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved