Berita Internasional
Kisah Gadis WNI eks ISIS yang Ingin Pulang Setelah Menyatakan Tidak Tahu Jika akan Dibawa ke Suriah
Berbagai kisah humanis terus mencuat seiring munculnya wacana pemulangan warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah.
Nada juga menceritakan pengalamannya hidup di tengah para kombatan ISIS.
Ia mengaku pernah melihat pembantaian yang dilakukan di jalanan.
Dengan ketidakjelasan nasibnya saat ini, Nada memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia.
Dia juga merasa lelah dengan kondisinya dan berharap bisa mendapatkan maaf dari orang Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), setidaknya ada 660 WNI yang diduga menjadi teroris lintas batas.
• Guru PAUD di Purbalingga Terserempet Bus Sinar Jaya, Polisi Jelaskan Kenapa Sopir Tak Ditahan
• Ngeri Tebing Batu di Karangsambung Kebumen Longsor, Batu Besar Berserakan di Jalan
• Unik, Caping yang Jadi Alat Musik ini Hasilkan Suara Mirip Gamelan, Asli Wonosobo
• Guru PAUD Purbalingga Ditabrak Bus Sinar Jaya, Kondisi Memprihatinkan, Suami: Belum Direspon PO Bus
Beberapa dari mereka bergabung dengan ISIS di Suriah, Irak, dan sejumlah negara lain.
Hingga saat ini, pemerintah masih terus melakukan pembahasan soal rencana pemulangan WNI eks ISIS tersebut.
Bahkan Presiden Joko Widodo secara pribadi menyampaikan keengganannya untuk memulangkan mereka.
Namun, dia mengaku bahwa keputusan itu masih dirapatkan oleh pemerintah.
"Ya kalau bertanya kepada saya (sekarang), ini belum ratas (rapat terbatas) ya.
Kalau bertanya kepada saya (sekarang), saya akan bilang tidak (bisa kembali). Tapi, masih dirataskan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Nada Fedulla, WNI Eks ISIS yang Tak Tahu Dibawa Ayahnya ke Suriah",