Hati-hati Mblo, Kesepian Meningkatkan Risiko Kematian Dini
Menyandang status jomblo ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Penelitian terbaru menyebut kesepian menjadi salah satu masalah kesehatan.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Menyandang status jomblo ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Penelitian terbaru menyebut kesepian menjadi salah satu masalah kesehatan karena dapat memengaruhi fisik dan mental seseorang.
Psikolog Amy Sullivan, Psy.D., menjelaskan saat kesepian hormon stres kita meningkat pesat.
"Kortisol dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, dan memicu peradangan," jelasnya seperti dilansir Cleveland Clinic.
Selain masalah fisik, kesepian juga memicu masalah kesehatan serius seperti depresi dan kecemasan.
• Hasil Proliga 2020 : Jakarta BNI 46 Kalahkan Surabaya Bhayangkara Samator 3:1
• Daftar Sepuluh Besar Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi Webometrics, Ada UGM, UNS, dan Undip
Sejumlah penelitian menunjukkan, bahaya kesepian yang bisa memicu depresi sampai kematian dini.
Kesepian setara merokok 15 batang/hari Riset dari asuransi Cigna, pada 2018, meneliti perilaku milenial (23-37 tahun) dan generasi Z (18-22 tahun) yang tinggal di AS.
Hasil surveinya mengungkap, lebih dari setengah responden merasa kesepian karena tidak punya teman, hubungan personalnya hambar, atau merasa terisolasi dari lainnya.
Dokter dari Cigna selaku perwakilan peneliti, Douglas Nemecek, MD, menyebut hasil riset tersebut menunjukkan kesepian sudah jadi epidemi.
"Kesepian dampaknya setara dengan merokok 15 batang sehari. Lebih berbahaya dari obesitas," jelas Nemecek, seperti dilansir Web MD.
• Pasca Evakuasi WNI dari Wuhan akibat Corona, Indonesia Tutup Penerbangan dari dan ke China
• Mulanya Tawarkan Tumpangan, Begal di Purbalingga Kemudian Pukuli dan Lucuti Perhiasan Nenek 65 Tahun
Kematian dini
Studi yang baru dirilis menunjukkan, orang yang kesepian cenderung mengalami gangguan kesehatan.
Dampak kesepian antara lain:
Memicu penyakit jantung dan stroke
Melemahkan daya tahan tubuh
Penyakit kanker jadi sulit dikontrol Menyebabkan depresi dan kecemasan
Selain itu, psikolog Julianne Holt-Lunstad, PhD, dari Brigham Young University, AS, pada 2017, meriset 300,000 orang.
Studinya menunjukkan, orang yang punya relasi sosial bagus atau tidak kesepian, risiko kematian dininya turun 50 persen.
“Ada bukti kuat, kesepian signifikan meningkatkan risiko kematian dini," kata Lunstad.
• Kisah Mbah Miswadi Tetap Berjualan Sapu di Sekitar Unsoed Purwokerto Meski Penyandang Tunanetra
• Hujan Intensitas Tinggi, 1 Rumah Warga di Karangpucung Cilacap Tertimbun Longsor, Penghuni Mengungsi
Cara mengatasi kesepian
Sebelum kesepian mengganggu kesehatan fisik dan mental, ada baiknya persoalan ini segera diatasi.
Berikut beberapa caranya:
1. Lebih peduli perasaan sendiri
Setiap orang pasti merasakan kesepian.
Sesekali merasakan kesepian itu wajar.
Namun, menjadi tidak normal saat Anda lebih sering mengalami kesepian daripada tidak.
Coba perhatian perasaan sendiri, kapan terakhir kali Anda merasa tidak kesepian?
2. Pahami bahaya kesepian
Banyak orang menjaga hidup sehat dengan mengatur pola makan dan berolahraga.
Namun, mereka mengabaikan koneksi sosial.
Padahal, bersosialisasi sama pentingnya dengan diet sehat dan tidur cukup.
3. Bangun koneksi sosial
Alih-alih cuma mengobrol lewat media sosial, coba sesekali atur waktu bertemu dengan teman atau kerabat.
Selain itu, Anda bisa memanfaatkan waktu istirahat yang singkat untuk mengobrol dengan teman.
Perbincangan singkat atau obrolan sederhana punya dampak signifikan untuk mengatasi kesepian.
• Durian 7 Kilogram Jawara Terbesar di Even Banjir Durian Banjarnegara
• Cium Dugaan Penyelewengan Dana Desa di Objek Wisata Silangit Purbalingga, Warga Geruduk Pemerintah
4. Membantu orang lain
Berikan pertolongan untuk orang yang tidak Anda kenal, atau lakukan kebaikan tanpa pamrih.
Tak perlu muluk-muluk saat membantu.
Anda bisa memberikan kursi pada orang di tranportasi umum.
Atau berikan giliran jalan duluan saat di perjalanan.
5. Rehat dari media sosial
Ketika rehat dari sosial media, orang jadi lebih membangun koneksi sosial yang sesungguhnya.
Selain itu, saat orang tidak sibuk bersosial media, kebanyakan orang cenderung intens bersosialisasi.
Ingat, kesepian bisa diatasi dengan membangun koneksi sosial yang berkualitas.
Jika kesepian terasa mengganggu atau intensitasnya cukup tinggi, coba konsultasikan masalah ini dengan psikolog atau ahlinya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awas! Kesepian Picu Kematian Dini, Begini Cara Mengatasinya",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/hati-hati-mblo-kesepian-meningkatkan-risiko-kematian-dini.jpg)