Teror Virus Corona
Kisah Mahasiswa Asal Yogyakarta yang Terkepung Corona di China, Ingin Pulang Tapi Tak Ada Biaya
Memiliki anak yang bisa belajar hingga ke luar negeri tentu menjadi kebahagiaan bagi setiap orang tua.
Meski ada penyebaran virus corona, Arif tetap dapat beraktivitas di luar ruangan seperti biasa.
Hanya saja, harus selalu memakai masker.
Kusyanto menceritakan, anaknya berangkat ke China pada September 2018.
Selama setahun terakhir Arif belajar bahasa mandarin, dan rencananya akan menjalani studi jurusan perhotelan di YPC selama 3 sampai 4 tahun.
Dia berangkat setelah lulus dari Pondok Pesantren Darul Quran, dan mendapatkan beasiswa di YPC.
"Awalnya mau kuliah jurusan otomotif, tapi sampai di sana berubah masuk jurusan perhotelan.
Saya sebagai orangtua hanya pasrah saja, anaknya juga sudah dewasa," ucap Kusyanto.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Arif magang di sebuah hotel.
Perkuliahan saat ini sedang libur.
Saat ini kegiatan magang sedang diliburkan karena virus corona.
Arif berangkat bersama sembilan orang lainnya dari DIY.
• Pertemuan Teddy dan Mbak You Berlangsung Tegang, Suami Lina Tanya Terawangan Itu Akurat Nggak?
• 2 Pasien Suspect Corona di RSHS Bandung Dinyatakan Negatif. Satu di Antaranya Warga China
• Video Tim SAR Temukan Jasad Korban Tenggelam di Sungai Serayu
• Video Pencarian Korban Tenggelam di Cilacap Berlanjut
Beberapa teman dari Indonesia sudah persiapan untuk pulang.
Namun, Arif memilih untuk tetap tinggal di China karena keterbatasan biaya.
"Katanya ada yang akan pulang ke Indonesia, tetapi saya tanya kembali dia baiknya seperti apa.
Ia memilih untuk tinggal karena tidak ada biaya," ucap Kusyanto.