Singgung Rekomendasi Langsung, Megawati: Belum Jadi Pemimpin Sudah dari Belakang. Sindir Siapa?

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, mengaku tak suka bila ada calon pemimpin yang meminta rekomendasi lewat 'pintu belakang', langsung kepada dirinya.

Warta Kota/Adhy Kelana
PEMBEKALAN KEPEMIMPINAN - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dan sekaligus membuka Sekolah Kepemimpinan Kader PDIP dewan provinsi, kabupaten/kota di Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/3/2019). Pendidikan kepemimpinan ini diikuti 102 peserta untuk gelombang pertama dari 34 provensi sekaligus memberikan pembekalan politik untuk pemiluk ada 2020 mendatang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MANADO - Ketu Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengaku merasa tidak suka dengan sikap orang yang meminta rekomendasi  secara langsung kepada dirinya.

Tentu saja, hal ini terkait rekomendasi dari Megawati untuk meraih tiket dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.

Meski rekomendasi merupakan hak prerogatif Ketum partai, Mega tak senang dengan cara --yang diistilahkannya-- main belakang ini.

Hindari Spekulasi Publik, Pendiri PAN Ini Sarankan Gibran Tak Turut Konstesasi Pilwakot Solo 2020

Empat Keluarga Jokowi yang Maju dalam Pilkada 2020 Beserta Alasannya

Kisah Tony Wen, Orang Thionghoa Kepercayaan Soekarno Selundupkan Candu Demi Negara

Dubes Selandia Baru Tantowi Yahya Turut Angkat Bicara Soal Pemecatan Dirut TVRI Helmy Yahya

Ia tak menampik, memang ada sosok calon pemimpin yang ingin maju dalam Pilkada, meminta langsung rekomendasi kepadanya.

"Datangnya lewat pintu belakang, minta rekomendasi, ya saya terus bilang rekomendasi memang datang dari ketua umum, tapi bukan jalan belakang.

Belum menjadi pemimpin saja sudah masuk kamu dari pintu belakang," kata Megawati saat berpidato dalam perayaan Natal keluarga besar PDI-P, di Graha Bumi Beringin, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (18/1/2020) malam.

Polisi Temukan 25 Pohon di Ladang Ganja di Gunung Guntur Garut

Tidak diungkapkan secara gamblang siapa sosok calon yang dimaksud Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI).

Hanya saja, dalam kesempatan itu, Megawati sempat menegur Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut). Steven Kandouw.

Steven yang dianggap Megawati masih muda, diminta tidak terburu. Megawati tidak menjelaskan lebih jauh maksud tegurannya.

Gaya Gibran Rakabuming Blusukan di Solo Dikritik, Achmad Purnomo: Dulu Nongol Saja Nggak

Dia hanya menyatakan tidak senang dengan politikus yang menusuk dari belakang. "Saya paling tidak suka yang menusuk dari belakang," tegas Megawati.

Penegasan Megawati itu disambut tepukan dari para kader PDIP yang hadir. "Nah kan keras ya (tepukannya), artinya betul, benar (ada yang saling menyikut), benar gitu," Megawati menambahkan.

Megawati juga memberikan arahan kepada Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, terkait Pilkada 2020.

Viral Kokam Disebut Berseragam Mirip Kopassus, Bawa Senjata. Ini Kata Ketum Pemuda Muhammadiyah

Megawati meminta Olly lebih aktif bergerak untuk menyatukan pendukung PDIP di Sulawesi Utara.

"Saya bilang sama Pak Olly, kamu jangan tambah gemuk loh gara-gara kamu duduk di kursi empuk. Sana banyak jalan," kata Megawati.

Menurut Megawati, calon yang diusung PDIP dalam Pilkada Sulawesi Utara bisa menang, jika para kadernya satu suara.

Kepala BIN Budi Gunawan: Keberadaan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire Sudah Lama Terdeteksi

Slamet Sebut Tak Ada Mahar Politik dalam Penjaringan Balon Bupati-Wakil Bupati Purbalingga

Jejak Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso, Pernah Hebohkan Dieng hingga Tinggal di Pinggir Rel

BNN Jateng Paparkan Peta Rawan Narkoba, Ganjar Justru Kaget Obat Batuk untuk Ngefly

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved