Revitalisasi dan Mutu Sekolah Meningkatkan Akses Layanan Pendidikan dan Kualitas Pembelajaran

Sedangkan revitalisasi satuan pendidikan agar bisa mengatasi kesenjangan dengan meningkatkan kualitas sarana prasarana ,khususnya di daerah 3T(tertinggal,terdepan,terluar),serta memperluas akses terhadap teknologi dan materi pembelajaran berkualitas bagi semua siswa,program ini mencakup rehabilitasi bangunan sekolah,pembangunan fasilitas penting seperti,toilet dan laboratorium serta bangunan ruang sekolah yang perlu di revitalisasi dan pengadaan teknologi digital seperti smart board dan akses internet.

Baca juga: Audit Syariah, Fikih Kurban, dan Tata Kelola Keuangan di Rakowil LazisMu demi Kepercayaan Umat

Tujuan dari revitalisasi adalah menciptakan ruang belajar yang aman,nyaman,layak dan bermutu sehingga setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama guna mendapatkan pendidikan terbaik sesuai dengan intruksi Presiden Nomor 7 tahun 2025 yaitu revitalisasi satuan pendidikan di Indonesia harus dilakukan.

Program revitalisasi yaitu upaya untuk menghidupkan kembali suatu hal,seperti kawasan,lembaga atau kebudayaan yang keberadaanya telah menurun atau terabaikan agar kembali vital atau memiliki kualitas dan fungsi lebih baik,revitalisai ini bisa melibatkan perbaikan sarana dan prasarana ,pembaruan kurikulum,penguatan kompetensi serta peningkatan kegiatan ekonomi kelembagaan.

Salah satu langkah strategis yang kini menjadi program prioritas untuk revitalisasi  satuan pendidikan sebagai sebuah pendekatan inovatif dalam pembenahan sarana prasarana pendidikan tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas fisik sekolah semata akan tetapi juga punya tujuan adanya partisipasi masyarakat guna menggerakan roda ekonomi lokal.

Revitalisasi sekolah di tahun 2025 dapat menggerakkan ekonomi lokal melalui mekanisme swakelola yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek.

Skema ini menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar,seperti tukang dan pekerja bangunan serta meningkatkan omzet usaha kecil seperti warung makan di sekitar lokasi proyek, dengan dana yang langsung masuk ke rekening sekolah dan dikelola secara transparan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) bersama masyarakat, serta pendampingan teknis dari perguruan tinggi dan tim Kementrian.

Program ini juga menumbuhkan rasa memiliki dan semangat gotong royong di masyarakat.

Dengan sendirinya program revitalisasi pendidikan bisa menyelesaikan kesenjangan  dalam program revitalisasi satuan Pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) .

Problem lapangan dalam melaksanakan program revitalisasi satuan Pendidikan

Dalam pelaksanaan program revitalisasi satuan pendidikan musti ada kendala yang bisa program revitalisasi tidak berjalan sesuai rencana.

Biasanya kendala dalam pelaksanaanya masalah di lapangan revitalisasi satuan pendidikan yaitu mencakup kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di berbagai wilayah.

Keterbatasan sumber daya manusia seperti kompetensi guru dan staf, kesenjangan mutu pendidikan antardaerah satu dengan daerah lainnya serta tantangan dalam implementasi kurikulum baru dan manajemen sekolah yang efektif.

Selain itu partisipasi dan kolaborasi  aktif dari berbagai pihak seperti pemerintah daerah,masyarakat serta pengampu pengambil kebijakan pendidikan juga menjadi faktor penting dalam memperkuat pelaksanaannya sebagai bagian sinergitas guna adanya kebermanfaatan bersama dalam melaksanakan program revitalisasi satuan pendidikan.

Ada beberapa masalah dilapangan yang banyak dihadapi dalam pelaksanaan revitalisasi satuan pendidikan sebagai berikut

a.Infrastruktur dan prasarana